🍁 S2 After Rain Chapter 23 🍁
🍁 "Tindakan apa yang akan kau ambil untuk memberi pelajaran anak itu, Ketua?" tanya sang waketos pada Olvin.
Siswi dengan jepit rambut pink di sisi kanan kepala, berjalan anggun mendekati meja ketua OSIS. Kemudian dia menyilangkan tangan di depan dada. Bibirnya mengukir senyuman yang membuat waketos memandangnya tak berkedip.
Waketos barus buang muka saat gadis itu balas menolehnya.
"Aku tahu aku sangat cantik, tapi bisakah kau memandangku biasa saja?"
Waketos mendengkus seraya mendorong kacamatanya. "Sakura. Aku suka percaya dirimu yang selangit itu."
"Terima kasih," balas Sakura tanpa merasa bahwa ucapan seorang waketos itu adalah sebuah sindiran.
Perhatian Sakura beralih pada cowok bermasker yang sedari tadi diam saja, terlihat sedang memikirkan sesuatu.
"Tangan adikmu dipatahkan olehnya. Satu teman Olive juga. Satu orang ... melawan delapan orang. Bukankah ...," ucap Sakura menjeda, tangannya beralih bertumpu pada pinggiran meja, "... siswi itu sangat menarik?"
Waketos diam menunggu reaksi Olvin. Begitu juga Sakura.
"Kapan anak itu akan masuk?"
Waketos dengan senang hati melengkungkan sebuah senyuman. "Dia hanya mendapatkan skorsing satu minggu, itu artinya besok dia sudah bisa masuk."
"Kalau begitu besok bawa dia kemari." Olvin kemudian bangkit dari kursi kebesarannya, hendak beranjak ke luar.
"Katakan apa rencanamu?"
Ucapan Sakura menghentikan langkah cowok bermasker itu. Namun Olvin hanya melirik sebentar tanpa membalas.
"Kira-kira ... apa yang sedang dia rencanakan?" tanya waketos mendekati Sakura saat Olvin berlalu pergi dari ruang OSIS.
"Aku yakin sesuatu yang menarik. Jadi tidak sabar menunggu besok." Sakura menyusul ke luar, meninggalkan waketos sendirian.
"Sakura ...."
Di sisi lain, Arin merasa kesepian karena sahabatnya belum bisa masuk. Dia hanya bisa menghabiskan waktu istirahatnya sendirian. Sebenarnya Prima dan yang lain mengajaknya, tetapi Arin menolak. Gadis berkulit cokelat terang itu ingin sendiri.
Dan di minimarket sekolah yang berada di sebelah utara dari gedung kelas, Arin tampak kebingungan memilih minuman dari kulkas. Padahal pintunya sudah dibuka dari tadi.
"Enggak ada Judhy sepi banget," gumamnya.
Suara dehaman dari seseorang mengalihkan perhatian Arin. "Uh, maaf," katanya merasa tak enak, ternyata banyak yang mengantri.
Tanpa mengambil minuman, Arin pun segera menuju kasir untuk membayar snack yang dia bawa.
Seorang cowok menerbitkan senyuman melihat kepergian Arin. Lalu, dia mengambil dua botol susu cokelat. Kemudian dengan langkah cepat dia segera mengikuti Arin, hendak memberikan satu botol untuk gadis itu.
"Ren!"
Sialnya teriakan itu membuat ayunan kaki Renov terhenti. Geldan dan kedua temannya mendekati cowok itu.
"Ah, pas sekali, aku haus." Geldan menyerobot satu botol dari genggaman Renov.
"A-" Renov hendak mencegah, tetapi sepertinya percuma.
"Kenapa?" Geldan lalu mengikuti arah pandang Renov pada sosok yang tengah naik tangga eskalator.
"Oh, ini ...." Geldan melihat sebentar botol dalam genggaman. Jelas dia mengerti situasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...