🍁 After Rain Chapter 35 🍁
🍁 Selama beberapa hari, Judhy hanya memakan makanan dalam bentuk yang tidak terlalu padat. Jika ingin memakan buah, maka harus dibuat jus, begitu juga sayur. Alasannya karena gadis itu kesulitan menelan.
Meskipun begitu, kesehatannya berangsur pulih. Tubuhnya jadi sedikit lebih berisi. Hanya saja ... gadis itu masih merasa lemas sehingga tidak banyak hal yang bisa dilakukan selain berbaring, menonton tv, atau kalau mau keluar harus duduk di kursi roda.
"Chika," gumamnya saat sedang sendirian di ruang tempatnya dirawat.
Dia mengingat mimpinya beberapa hari lalu. Ada enam gadis asing bersamanya. Mereka berlarian di bibir pantai sembari tertawa penuh kebahagiaan. Dua dari mereka berkerudung. Dan satu yang berkerudung memakai kacamata.
Yang membuat aneh, Judhy sangat akrab dengan keenam gadis itu, salah satunya yang bernama ... Chika.
Lebih aneh lagi, Chika memanggilnya bukan Judhy melainkan ....
"Say," panggil Chika pada Judhy seraya menghampiri.
Judhy yang sedang duduk menikmati gelombang ombak yang berlomba sampai ke bibir, hanya menoleh cewek berponi itu.
"Mau melakukan hal yang seru lagi?" kata Chika dengan ekspresi meyakinkan.
"Pasti yang aneh-aneh, jangan percaya Chika, Judhy," ucap gadis bertubuh paling berisi, Ifka.
"Apa, Chik?" tanya Judhy tanpa curiga.
Chika lantas mendekatkan bibir ke telinga Judhy dan berbisik, "Nyolong mangga orang."
Judhy seketika tersedak air liurnya sendiri. Dia kira apa, ternyata memang benar apa kata Ifka, Chika aneh. Masa mengajari anak orang buat nyolong?
"Mereka ... siapa, ya?" tanya Judhy usai mengingat keenam gadis yang mampir ke alam mimpinya. Meskipun samar-samar, Judhy yakin akan mengenali mereka jika bertemu di dunia nyata. Terutama gadis yang bernama ... Chika!
Sementara di SMA HarBa, Avril dengan kepercayaan diri yang tinggi menghampiri seniornya. Yaitu Sakura n gengs di kantin atas. Sontak gadis itu menjadi perhatian para senior.
"Aku tahu Prima kalah main catur sama Kak Olvin, makanya dia jadi anggota OSIS," kata Avril menggebu.
Alinzy di belakangnya ingin mencegah Avril agar tidak mencari masalah dengan para senior, tetapi percuma. Begitu Prima menjelaskan kenapa gadis bando putih itu sampai bergabung dengan OSIS, Avril jadi tak terima.
"Terus?" balas Sakura begitu santai, tenang, dan ... terlihat anggun.
Avril menarik napasnya sedikit terburu-buru, lalu mengembuskannya kasar. "Kau bisa mengendarai mobil?"
"Kenapa memangnya? Mau balapan?"
Jawaban Sakura itu disambut heboh ketiga rekannya.
"Kasih paham, Ra," celetuk Gerly mengompori.
Sakura berdiri, lalu bergeser dari tempatnya dan berbalik menghadap Avril dengan raut menantang. "Mau balapan?"
"Memang itu yang aku mau!"
Sakura menarik sudut bibir, merasa tertarik. "Taruhannya?"
"Dua puluh juta!"
"Oke. Kalau kau kalah, kau bisa memberiku dua puluh juta, tapi jika kau menang, aku akan memberikanmu lima puluh juta."
"Meremehkanku?" Avril terpancing dengan kalimat lembut nan manis dari bibir Sakura.
"Tidak."
"Aku akan memberikanmu lima puluh juta kalau kau menang."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...