🍁 S2 After Rain Chapter 97 🍁
🍁 Hari mulai gelap saat Arin memutuskan ke rumah sakit. Latihannya berlangsung lancar meskipun sempat sedikit terjadi drama. Matanya tampak sembab karena terlalu banyak mengeluarkan air mata.
Dua penjaga di depan ruangan Nyonya Kristin melihat Arin, lalu bertukar pandang.
"Aku ingin bertemu Judhy."
"Tunggu sebentar, Non," jawab salah satu dari bodyguard. Kemudian pria itu mengetuk pintu.
"Masuk."
Pintu dibuka perlahan. Bodyguard membungkuk hormat pada Tuan dan Nyonya.
"Ada Nona Arin di depan, mau bertemu Non Judhy katanya."
"Biarkan dia masuk." Judhy yang menjawab langsung.
"Baik, Non."
Sang bodyguard undur diri, mempersilakan Arin untuk masuk.
"Om, Tan." Arin menyapa kedua orang yang duduk di ujung ranjang.
Nyonya Kristin melihat Judhy sebentar sebelum berkata, "Ayo, Mas," ajaknya pada sang suami.
Tuan Yohan balas dengan anggukkan. Keduanya melangkah pelan, menunggu di luar.
Arin menunduk dalam sebelum memberanikan diri menatap wajah Judhy.
"Aku tahu kau sedang sakit dari Mbak Opin. Makanya setelah latihan ... aku memutuskan untuk ke sini."
Hening.
"Kau ... uhm, maksudku ... timku lolos ke babak berikutnya."
"Aku tahu," balas Judhy tanpa melihat Arin.
"Kau sudah tahu? Dari siapa?"
"Prima."
"Oh, dia, ya. Tadi pagi juga dia menanyakanmu, lalu aku bilang kau sakit. Banyak yang mengkhawatirkanmu karena kejadian itu."
Canggung.
"Rin."
"Ya?"
Judhy menoleh. "Aku minta maaf."
Arin mendadak kikuk. Pandangannya ke sana kemari tak tentu arah, lalu berakhir menggigit bibir.
"Aku juga minta maaf." Tangannya terkepal kuat di sisi tubuh. "Aku minta maaf, karena ... sudah menamparmu."
Judhy mengalihkan pandangnya pada gelas di nakas. "Aku haus, Rin. Bisa tolong ambilkan minum untukku?"
"Tentu." Arin bergerak cepat meraih gelas, membantu Judhy untuk duduk.
Judhy menyesap sedikit air putih. "Makasih."
"Ya."
"Selamat, ya."
"Hm?"
"Selamat karena timmu lolos."
Senyuman pertama yang terbit dari bibir Arin hari ini melengkung indah.
"Terima kasih."
"Baikan?" Judhy menunjukkan kelingking.
Arin terharu, tak bisa menahan air mata. "Ya, kita baikan."
Setelah jentik mereka bertaut, Arin memeluk Judhy begitu erat dan menangis di sana.
Judhy diam, terlihat datar.
"Arin. Entah bagaimana jadinya jika aku tak pernah mengenalmu," batin Judhy menatap kekosongan.
Keesokan harinya GOR sangat ramai dan padat oleh orang-orang yang akan menyaksikan ajang bergengsi di kalangan pelajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Novela JuvenilDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...