🍁 S2 After Rain Chapter 3 🍁
🍁 "Rin ...."
Arin seketika membuka mata mendengar suara sang mamih seraya menyentuh pundaknya. Gadis itu tadi sedang tertidur di kamar.
"Mih ...." Arin melihat sang mamih dan papihnya dengan tatapan bingung.
Wanita paruh baya langsung memeluk putrinya, erat. De.
"Apa yang terjadi, Mih?"
"Yang sabar, ya." De membalas dengan mengulas senyum yang dipaksakan.
Detik itu juga, Arin mengerti perkataan mamihnya. Gadis itu melemas dalam pelukan De.
"Mamih bercanda, kan?"
***
Tiga puluh menit sebelumnya.
"Dek ... Bunda minta maaf. Tolong maafkan Ayah juga." Nyonya Kristin menggenggam erat jemari Judhy, lalu menatap putrinya dengan berlinang air mata. Satu tangannya bergerak memberi usapan lembut di kepala Judhy. "Bangun, sayang. Sudah sepuluh hari kau tidur."
Dalam diam, Nyonya Kristin memperhatikan tarikan napas putrinya. Usai sebuah tarikan napas panjang yang dilakukan Judhy, tiba-tiba suara denging melengking panjang di ruangan. Nyonya Kristin menatap kosong wajah putrinya.
Sang asisten bergerak cepat mendekat memastikan apa yang terjadi. Melihat garis lurus pada monitor detak jantung, wanita berlari keluar, memerintahkan penjaga untuk memanggil dokter.
Suara asisten itu sampai membangunkan Rocky dari tidurnya.
Suasana semakin panik saat dua dokter dan dua perawat beranjak masuk.
Dua penjaga membawa Nyonya Kristin menjauh saat tim medis melakukan tindakan medis.
Sementara sang asisten Nyonya Kristin langsung menghubungi Pak Lim, juga orang rumah mengenai keadaan Judhy di rumah sakit.
"Nona, Opin ...." Asisten Nyonya Kristin tak mampu berkata lagi saat menelepon Mbak Opin, suaranya menghilang.
"Non Judhy kenapa?"
Terdiam lama, sang asisten Nyonya Kristin berucap lagi, "Aku tidak tahu, dokter sedang menanganinya. Tolong cepatlah ke sini, hubungi keluarga Non Arin juga. Aku tidak sanggup melihat Nyonya kalau sampai terjadi sesuatu dengan Nona."
Setelahnya, wanita itu langsung mematikan telepon. Ponselnya terlepas dalam genggaman. Dia menggigit bibir sembari berucap dalam hati, "Nona ...."
Berusaha menahan diri, wanita itu lantas masuk dan mendekati Nyonya Kristin yang dalam penjagaan dua bodyguard.
Nyonya Kristin menatap kosong saat dokter yang menangani putrinya menggeleng. Sebuah gelengan yang cukup menjelaskan semuanya.
Waktu berlalu sangat cepat. Secepat kilat yang terpancar di langit kala hujan tiba.
"Nyonya ...," ucap sang asisten menunduk dalam, menggigit bibir.
Dua puluh menit kemudian, Tuan Yohan dan Pak Lim sampai di rumah sakit.
Senyap.
Orang-orang di dalam ruangan tak bisa berbuat apa-apa. Nyonya Kristin duduk melamun di sofa menatap putrinya yang sudah tak bernapas.
Alat medis di tubuh Judhy masih menempel, Nyonya Kristin melarang untuk melepaskannya.
Tuan Yohan bergerak mendekati brankar, mengamati wajah sang putri yang baru dilihatnya lagi setelah sepuluh hari mengurung diri di kamar lantai 100.
Pria berkacamata itu terlihat datar.
Sementara Pak Lim, dia diam-diam mengirimkan kabar pada kakak dari Tuan Yohan. Yaitu papa Prima mengenai keadaan Judhy saat ini. Dengan harapan, papa Prima mampu menguatkan Tuan Yohan dalam situasi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...