🍁 S2 After Rain Chapter 13 🍁
🍁 Judhy sudah siap di depan layar laptop, menunggu waktu pendaftaran online penerimaan siswa didik baru di SSM dibuka.
Tepat pukul 08.00, gadis itu segera membuka website pendaftaran, mengisi formulir. Dari indentitas, hingga nilai semester 1-5 dan nilai akhir ujian sekolah.
Dan betapa terkejutnya dia saat berhasil mendaftar, dia mendapat nomor peserta 700. Yang mana itu artinya, peminat untuk menjadi bagian dari anak SSM sangat banyak. Saingannya berat.
Walaupun peluangnya kecil untuk menjadi siswa SSM lantaran tidak mendapatkan izin dari ayahnya, Judhy tetap nekat. Dia ingin berusaha terlebih dahulu, meskipun sebagian dari dirinya yakin dia akan berakhir di SMA HarBa.
Nilai terbaik yang diraih, membuat gadis itu tak perlu repot-repot lagi untuk mendaftar ke SMA paling elite di kota Tentara Pelajar. Sekolah itu justru sudah memberikan 'golden tiket istimewa' padanya, bahkan dengan tawaran menggiurkan; tidak perlu membayar uang pendaftaran, dan gratis uang SPP setahun penuh.
Hanya dua orang beruntung lulusan SMP HarBa yang mendapatkan 'golden tiket istimewa', yaitu Prima dan Judhy.
Sementara Arin, Geldan, dan Jezrine, mendapatkan golden tiket langsung diterima di SMA HarBa tanpa harus melakukan pendaftaran dan bonus gratis SPP tiga bulan.
Namun sayang, tawaran yang mungkin sangat diinginkan banyak orang itu sama sekali tak menarik minat Judhy untuk masuk ke sekolah elite tersebut.
"Tesnya berat sekali," gumamnya usai membaca informasi tentang seleksi penerimaan siswa didik baru di SSM.
"Sepertinya aku harus berlatih dari sekarang agar bisa lolos dengan nilai terbaik. Ya, dengan begitu, semoga saja Ayah jadi berubah pikiran."
Bersamaan dengan itu, pintu diketuk, Arin muncul dengan senyuman terukir indah. "Bagaimana, sudah daftar?" katanya, lalu berdiri di samping Judhy.
"Sudah. Dapat nomor urut peserta ke 700."
"Eh? 700? Bukannya pendaftarannya baru dibuka, ya?"
Malas menjelaskan, Judhy memperlihatkan layar laptop, membiarkan Arin membaca sendiri rangkaian huruf yang tertera di sana.
Mata Arin membulat saat tatapanny terfokus pada bagian 'Jumlah peserta yang sudah mendaftar: 1039'.
"Gila! Belum satu jam, yang daftar sudah banyak banget. Pantas pendaftarannya cuma satu minggu."
"Aku juga kaget, Rin. Oh ya, nanti sore temenin jogging di dekat danau, ya?"
Arin tersenyum, merangkul Judhy hangat. "Apa sih, yang enggak untuk sahabatku yang kayak kutub ini?"
Judhy memutar bola mata.
"Ngomong-ngomong … tesnya apa saja?"
"Tadi aku baca sih, tes akademik, terus lari seribu meter, push-up, sit-up, terus … langsung tes wawancara. Dan semuanya dilakukan di hari yang sama."
"Weh, berat juga, ya."
"Makanya, mumpung masih ada waktu, aku mau latihan fisik, soalnya sudah lama aku tidak melakukannya."
"Aku yakin, kau pasti lolos."
"Amin."
Sore tiba, Judhy dan Arin sudah berada di area danau yang terletak di bagian barat kota. Lima ratus meter ke selatan, SMA HarBa dengan bangunan utama bergaya klasik berdiri gagah. Halaman rumput hijau yang terbelah oleh sungai buatan, memisahkan area gedung sekolah dengan area parkir.
Puncak menara jam Ageng yang menunjukkan angka romawi dan numerik sebagai ikon bangunan utama SMA ter-elite di kota Tentara Pelajar itu menjadi objek pemandangan yang dilihat Arin dari tepi danau.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...