S2 After Rain Chapter 78

4 0 0
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 78 🍁

🍁 Di luar rencana. Pertarungan terbuka itu rupanya menarik banyak orang untuk menonton.

Siswa-siswi, beberapa guru, wakasek, pengurus OSIS yang bertugas sebagai keamanan, dan ... Nyonya kristin juga beberapa bodyguard ada di lapangan basket.

Nyonya Kristin berpenampilan kasual, tetapi memakai topi, kacamata, dan masker untuk menutupi wajah agar tidak dikenali.

Jumlah total lebih dari seribu orang. Amelyza cs yang bertugas mengamankan uang penjualan tiket dibuat melongo. Seribu orang lebih mau membeli tiket dengan harga tiga juta.

"Orang kaya benar-benar mengerikan," ucap Linka.

"Bukannya kau juga orang kaya?" sahut Aerlyn.

"Ya tapi kalau dibandingkan dengan kekayaan orang tua murid di sini, sepertinya tidak ada apa-apanya."

Sementara di depan pintu masuk, keempat cowok menghadang gerombolan siswa yang akan masuk.

"Tiket?" tanya Stiv yang berpakaian tak rapi. Dasi kendur, baju dikeluarkan, rambut urakan. Begitu juga dengan penampilan ketiga temannya.

"Kau tidak tahu siapa kami?" balas salah satu dari gerombolan siswa begajulan.

"Tidak penting. Kalau mau masuk, harus ada tiket. Itu pun kalau kau benar orang kaya."

"Meremehkan kami? Berapa harga tiketnya?"

"5 juta," jawab Stiv asal.

"Hey, bukannya hanya naik tiga kali lipat? Berarti seharusnya hanya 3 juta, kenapa malah jadi 5 juta?"

Stiv tersenyum miring. "Kalian terlambat. Tiket yang tiga juta sudah habis. Lagian katanya orang kaya, masa uang segitu saja tidak mampu bayar?"

"Brengsek!" umpat siswa yang terpancing ucapan Stiv. Cowok itu bergerak mencengkeram seragam Stiv.

Stiv tidak takut, malah menantang dengan tatapannya.

"Woi!"

Dua orang yang nyaris berseteru menengok ke sumber suara.

Avril, Prima, Alinzy, dan ... Arin. Keempat gadis itu menunjukkan tiket masuk.

"Acaranya belum dimulai, kan?" tanya Avril pasang wajah garang.

"Belum. Sebentar lagi juga mulai," jawab salah satu teman Stiv.

Setelah menyerahkan tiket, keempat gadis lantas masuk.

Sebelumnya, Arin tidak ingin menonton pertarungan omong kosong itu. Hanya saja setelah Prima mengatakan, "Kalau sampai dia lepas kendali dan aku tidak bisa menghentikannya, maka hanya kaulah orang yang bisa menghentikan anak itu."

Arin pun berubah pikiran.

Tidak kebagian tempat duduk, mereka berdiri bersama yang lain dekat arena bertarung yang akan berlangsung.

Betapa terkejutnya Arin saat melihat Nyonya Kristin, Pak Lim, Mas Krey dan beberapa bodyguard. Meskipun mereka memakai topi dan masker, Arin tetap bisa mengenali.

Sementara di depan, para begajulan terpaksa mengeluarkan sajumlah uang yang diminta.

Licik.

Stiv tersenyum. 2 juta dikali 11 orang, lumayan. Masuk kantong.

"Kelas apa kalian?"

"Sepuluh A satu."

"Masih ingusan ternyata." Sang bos siswa begajulan menoyor kepala salah satu rekan Stiv.

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang