S2 After Rain Chapter 74

8 1 0
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 74 🍁

🍁 Aerlyn baru saja tiba di tempat parkir, saat sebuah mobil berwarna pink melewatinya. Seorang pria muda stelan jas hitam membukakan pintu, seorang gadis keluar dari sana menggunakan tongkat.

Angin berembus intens, daun kering berguguran. Anak rambut ikut berayun. Pasang mata tertuju pada gadis yang memakai kupluk pink.

Pink!

Aerlyn tahu siapa manusia yang begitu lekat dengan warna pink. Gadis hobi makan itu terbengong.

"Sakura ... sepertinya kau tidak sabaran untuk bertindak tegas pada anak-anak, ya?" Gerly menyambut.

Kedua gadis saling melempar senyuman. Gerly menggerakkan kepala agar Sakura mengambil langkah.

"Tidak diperiksa dulu nih, isi tasku?"

"Kenapa? Apa kau merencanakan sesuatu?"

Sakura tertawa kecil.

Anak OSIS yang sedang bertugas menyapa hormat, Sakura membalas dengan anggukkan.

Keluar dari rumah sakit, pesona penyuka warna pink itu tidak luntur, justru auranya semakin kuat. Meskipun sekarang rambutnya pendek tiga jari di atas pundak, ada goresan bekas luka di leher, berjalan harus menggunakan bantuan tongkat, kharisma yang dimilikinya tetap memikat hati para siswa.

Sakura tetaplah terlihat ... perfeksionis dalam segala kondisi.

"Gawat!" Aerlyn tersadarkan dari lamunan. Dia gegas berbaris di pos pemeriksaan.

Petugas yang berjaga dan sudah hafal kalau Aerlyn tidak bermasalah langsung memberikan jalan tanpa diperiksa.

Aerlyn pun melesat ke dalam area HarBa, berlari sepanjang koridor gedung guru, lalu menerobos orang yang hendak masuk ke gedung kelas. Bukan tangga eskalator, dia memilih menaiki tangga untuk sampai ke lantai 5.

Brak!

"Akh!"

Seketika pasang mata penghuni kelas 10 A-1 mengarah ke depan.

Aerlyn yang tidak hati-hati bertabrakan dengan Erlan. Aerlyn hendak masuk, sedangkan Erlan hendak keluar. Sempurna.

"Aman, Lyn?" Linka menghampiri.

Erlan memegang dagu yang terkena hantaman keras kepala Aerlyn.

"Aman. Tapi ada kabar buruk," jawab Aerlyn melupakan sakit di kening.

Erlan bangkit, dagunya masih berdenyut nyeri.

"Maaf ya, Er."

"Santai."

Erlan beranjak pergi dengan Renov dan Drian.

"Kabar buruk apaan?" Linka tak sabaran.

Aerlyn meletakkan tas di bangku barisan tengah. "Kak Sakura."

"Kenapa dengan Sakura?"

"Dia sudah masuk. Tadi aku lihat dengan mata kepala aku sendiri."

"Serius?"

Bagi yang lain itu kabar baik, karena artinya senior mereka sudah sehat. Namun, tidak bagi keempat gadis yang saat ini bertukar pandang.

"Gerbang depan belum dikunci, kan?" Irnest berkata pada ketiga temannya.

"Mau kabur, Nest?" sahut Linka.

"Bukan. Mau pindah sekolah."

"Ortu pasti bakal ngomel panjang lebar kalau sampai tahu aku tidak ikut kegiatan pengembangan diri," ujar Amelyza, nelangsa.

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang