🍁 After Rain Chapter 18 🍁
🍁 Jeran dan Hido pagi ini menghampiri seseorang yang menyumbat telinganya dengan earphone. Mereka berada tepat di tengah lapangan, menarik atensi untuk melihat ke arah ketiga orang itu.
"Kenapa?" tanya siswa bernama Genta dari kelas 11, terlihat ramah.
"Aku ingin menantangmu bertanding futsal." Jeran menjawab tanpa mengalihkan pandang dari Genta.
Genta tertawa geli, lalu melepas satu sumbatan earphone-nya. "Aku tidak salah dengar?"
"Meremehkan kami?"
Genta kembali tertawa, lalu memberi gestur bahwa apa yang dituduhkan Jeran itu tidak benar.
Dan tanpa Genta ketahui, dirinya mencuri perhatian para siswi yang sedari tadi mengamati.
"Pas ketawa Kak Genta gantengnya over, cuy," ucap Keyra di lorong bangunan sisi selatan, menunggu Jezrine yang mengikat tali sepatu.
"Yang ganteng banyak, tapi belum tentu setia." Luvin menyahut dengan raut tak tertarik pada sosok Genta.
"Iya, sih."
"Sudah, yuk." Jezrine berucap usai mengikat tali sepatu.
Luvin langsung cabut, tetapi Keyra masih tertahan karena ingin melihat Genta lebih lama. Namun, Luvin segera menyeretnya.
Sementara di lapangan, Jeran menatap tak suka akan tawa dari Genta, karena menurutnya sama sekali tidak ada yang lucu.
"Ah, begini, aku tidak menolak tantanganmu itu. Hanya saja ... ah, bagaimana menjelaskannya."
"Jelaskan saja."
"Baiklah. Sepertinya tanding langsung akan menjelaskan semuanya. Jam istirahat nanti kita bertemu di sini. Kau siapkan saja timmu yang paling jago bermain futsal." Genta menepuk pundak Jeran sebelum berlalu pergi.
Hido menghela napas berat setelah kepergian Genta dari hadapan mereka. "Jer ... bisa tidak, kita tidak usah berurusan dulu dengan para senior?" katanya dengan ekspresi nelangsa, seolah nyawanya sudah di ujung tanduk.
"Kau tenang saja, ada Geldan dan yang lainnya yang akan main bersama kita."
"Iya, sih. Tapi ... apa kau tidak pernah dengar kalau Kak Genta itu master striker di tim futsal HarBa?"
"Tidak. Dan aku tidak mau dengar." Jeran kemudian mengambil langkah, diikuti Hido.
"Jadi kangen Bimbim," kata Hido entah didengar atau tidak oleh Jeran.
Sampai di kelas yang berada di lantai 5 bangunan berbentuk bundar lonjong dari atas, Jeran langsung menghampiri Geldan cs.
Keempat cowok itu menatap Jeran dengan raut tanya.
"Kenapa?" tanya Geldan tanpa beranjak dari duduknya.
"Jam istirahat nanti aku butuh bantuanmu dan ketiga temanmu."
"Untuk?"
Jeran membuang pandangan ke samping kiri. "Aku kesal karena Kak Genta seringkali kedapatan mencuri pandang pada seseorang yang aku sukai. Jadi aku menantangnya untuk bertanding futsal istirahat nanti."
Geldan menggeleng geli. "Kau gila?"
"Aku tahu. Dia master striker tim futsal HarBa, kan?"
"Kalau sudah tahu kenapa masih menantangnya?"
"Jadi kau takut?"
Dipancing seperti itu, Geldan mengalihkan pandang sejenak, lantas berdiri mendekati Jeran. "Jangankan si Genta, ketua OSIS pun aku tidak takut."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Подростковая литератураDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...