🍁 S2 After Rain Chapter 30 🍁
🍁 Seminggu berlalu, ruang kelas 10 A-1 terlihat sunyi meskipun ada banyak orang di dalamnya.
Entah keberapa kali teman sekelas menanyakan hal yang sama pada Arin. Tentunya mengenai Judhy.
"Luka di kepalanya parah, ya, Rin, sampai sudah semingguan dia belum berangkat juga?" kata Alinzy pada Arin.
"Sudah sembuh, kok. Cuma ... kata orang tuanya sih, Judhy masih mau istirahat. Dia butuh waktu untuk menenangkan diri supaya tidak lepas kendali lagi seperti waktu di kantin."
"Oh .... Syukur, deh."
"Kita boleh jenguk enggak, sih?" Keyra tiba-tiba bertanya.
"Em. Kan sudah satu minggu, sebagai teman sekelas, kita mau lihat keadaannya," sambung Luvin.
"Kalian enggak dengar, apa yang Arin tadi bilang?" Jezrine yang buka suara menjawab pertanyaan kedua teman dekatnya. "Judhy butuh waktu untuk menenangkan diri. Itu artinya enggak bisa diganggu."
"Ya, kan, penasaran, Jez," timpal Keyra.
"Kau pikir aku, enggak? Sudahlah, doakan saja yang terbaik untuknya," balas Jezrine, lalu dia melirik Prima yang diam saja di tempat duduk, seperti menyembunyikan sesuatu.
Begitu yang lain pergi ke kantin, Prima menghela berat sebelum menoleh Arin di belakangnya. "Tadi aku sudah kirim pesan ke Tante Kristin untuk menanyakan apa aku boleh menjenguknya atau tidak, Rin."
"Terus?"
"Katanya boleh, tapi harus sore. Kau mau menemaniku untuk menjenguknya?"
"Aku tidak yakin Judhy mau bertemu dengan kita."
"Kenapa?"
"Aku sudah coba datang ke rumahnya, tapi dia sama sekali tak melihatku."
"Kalau begitu semoga kali ini mau."
"Iya, semoga."
Sore tiba, sekitar pukul 16.30, Prima baru saja sampai di kediaman Tuan Yohan. Arin sudah menunggu di ruang tamu bersama Nyonya Kristin.
"Tan." Prima cium tangan pada Nyonya Kristin.
"Mau langsung ke atas atau ... mau makan dulu?" Nyonya Kristin menawarkan.
"Uhm, langsung ke atas saja, Tan," jawab Prima sembari tersenyum.
"Oke. Kita ke atas sekarang." Nyonya Kristin berjalan lebih dulu, lalu diikuti Arin dan Prima.
Sampai di kamar Judhy, suasana sunyi menyelimuti ruangan. Ketiga orang kompak melihat gadis yang tengah tertidur.
Prima mengalihkan pandang sejenak saat menangkap tulang pipi Judhy terlihat lebih jelas dibandingkan terakhir kali dia melihatnya.
"Seminggu ini dia hanya makan sedikit, jadi badannya kurusan. Sebenarnya dia masih harus dirawat, tapi maksa pulang tiga hari lalu. Ya sudah, Tante turuti, daripada nanti terjadi hal yang tidak diinginkan." Nyonya Kristin menjelaskan tanpa diminta.
"Maaf kalau menyinggung, Tan. Sebenarnya ... Judhy sakit apa?" tanya Prima agak ragu.
Nyonya Kristin melengkungkan bibir, tetapi raut sedih dari binar mata tak mampu disembunyikan. Tangannya terulur menyentuh pundak Prima. "Tante minta maaf, ya, Tante tidak bisa bilang."
Prima manggut mengerti. "Aku boleh lihat lebih dekat, Tan?"
"Silakan."
Prima pun berjalan ke sisi kanan ranjang, memperhatikan wajah pucat dan kurus Judhy dari jarak terdekat yang bisa dia capai. Prima sudah tidak sanggup melihatnya. Melihat saudaranya yang terasingkan dalam kondisi sakit seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
JugendliteraturDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...