🍁 S2 After Rain Chapter 52 🍁
🍁 Lima puluh orang sudah berbaris rapi di aula. Barisan perempuan dan laki-laki terpisah. Para petinggi OSIS berdiri di panggung aula, Olvin berdiri di tengah. Sementara di kanan-kiri aula, para pengurus OSIS yang masih aktif berdiri berjajar di sana, jumlahnya lebih dari 50 orang.
"Baiklah langsung saja saya umumkan hasil akhir dari perolehan poin kalian. Saya cukup puas dengan hasilnya, karena hampir seratus persen dari kalian tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran berat seperti sebelumnya. Hanya saja sangat disayangkan, ada satu nama yang terpaksa kami coret dari daftar calon pengurus OSIS."
Mendengar kalimat terakhir Olvin, terdengar bisik-bisik menanyakan siapa yang dimaksud.
"Mampus! Sepertinya satu nama itu aku."
"Gawat! Apa itu aku, ya?"
"Ah, pasti aku orangnya."
"Ck. Mau ditaruh di mana nih, muka, kalau satu nama itu ... aku orangnya?"
Olvin pun melanjutkan, "Meskipun demikian, orang tersebut masih bisa masuk ke OSIS, tetapi dengan jalur seleksi resmi yang akan dibuka minggu depan. Jadi saya harap, satu nama itu, tidak berkecil hati."
Hening.
"Olive Alexandria, mohon maaf, kau harus keluar dari barisan."
Aula mendadak heboh. Para pengurus OSIS sampai menggeleng tak habis pikir. Bagaimana bisa Olvin membiarkan adiknya sendiri dipermalukan di depan umum?
Olive menjadi pusat perhatian banyak pasang mata. Rahang gadis itu mengeras, tangannya terkepal kuat.
"Kenapa? Kenapa, Olive? Bukankah kau sebenarnya tidak tertarik dengan OSIS? Lantas kenapa ... kau merasa sakit dikeluarkan dari barisan seperti ini?" katanya dalam hati.
"Olive Alexandria, dipersilakan keluar dari barisan."
Olive balik kanan, lalu berjalan menuju belakang untuk keluar barisan. Di barisan terakhir, Olive melihat gadis berambut pendek. Dia pun berhenti.
"Lucu, ya. Aku tidak ingin masuk OSIS, tapi kenapa dikeluarkan dengan cara seperti ini ... rasanya menyakitkan?" bisiknya pada Judhy.
"Ini hanya permainan Kak Olvin. Kak Olive tenang saja. Kak Olive yang akan menjadi ketua OSIS berikutnya."
Olive mendengkus geli. "Boleh aku mempercayainya?"
Judhy menatap mata Olive. "Apa pun keputusan Kak Olive ke depannya, aku akan mendukungnya."
Embusan angin dari luar menerpa wajah Olive. Rasanya ... hati gadis berambut panjang terurai itu bergetar hebat. Jantungnya berdebar. Ada sesuatu yang terbangun dari dalam diri Olive yang selama ini tertidur. Sebuah rasa senang mendapat dukungan tanpa paksaan, sekaligus kepercayaan dari orang lain.
"Jadi ini rasanya ... mendapat dukungan di saat kita patah semangat?" batin Olive.
Olive menarik sudut bibir. "Benar ya, kata orang-orang."
Judhy hanya menatap Olive datar.
"Kau orang yang sangat menarik dan misterius."
Judhy mengalihkan pandang dalam diam. Olive pun berlalu pergi.
"Baiklah, saya lanjutkan," kata Olvin lagi. "Karena kalian sudah mengusahakan yang terbaik untuk tidak membuat pelanggaran, saya memberi kesempatan bagi kalian yang ingin mundur. Saya tidak ingin memaksa kalian untuk bergabung dengan OSIS. Jadi silakan keluar dari barisan bagi siapa pun yang tidak ingin menjadi penerus OSIS. Kalian tenang saja, masalah aturan yang sudah kalian lihat sebelumnya, detik ini resmi saya hapus. Jadi tidak akan ada denda bagi siapa pun yang mundur."

KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Ficção AdolescenteDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...