🍁 S2 After Rain Chapter 7 🍁
🍁 "Aku perhatikan akhir-akhir kau sering melamun," ucap Geldan sembari melihat-lihat buku. Cowok itu kemudian mengambilkan buku biografi tokoh pahlawan yang hendak diambil Prima di rak atas.
"Makasih."
"Sama-sama." Geldan menaruh buku dalam genggaman ke rak, lalu mengambil buku lain.
"Kau ke sini sebenarnya bukan untuk membaca buku, kan?" Prima bertanya tanpa melihat Geldan.
Geldan tersenyum miring. "Dengan berat hati aku mengakui, orang sepertimu memang pantas menjadi ketua OSIS. Syukurlah aku kalah darimu saat pemilihan ketua OSIS waktu itu."
"Jadi, apa kau ada perlu denganku?"
Geldan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Nonton, yuk?" katanya sembari mengalihkan pandang ke samping.
Prima menatap heran. Gelagat Geldan cukup memberi kode bahwa cowok itu menyimpan rasa terhadap sang mantan ketua OSIS.
"Ada film tokoh pahlawan di bioskop. Aku pikir kau akan menyukainya."
"Oke. Sepertinya minggu ini aku ada waktu luang. Nanti aku kabari lebih lanjut."
Geldan tersenyum sembari mengangguk senang. "Tapi jangan mengajak yang lain."
"Hanya kita berdua?"
"Ya. Hanya aku dan kau. Keberatan?"
"Oke." Prima lantas cabut dari hadapan Geldan, berjalan ke meja penjaga perpus untuk meminjam buku biografi.
Setelahnya gadis itu langsung melenggang pergi begitu saja. Sementara Geldan, cowok itu tersenyum sendiri saking senangnya. Ini kali pertama dalam sejarah hidupnya mengajak Prima nonton, dan sebuah keberuntungan Prima tidak menolaknya.
Di sisi lain, Avril dibuat kesal karena Hido terus mengekorinya. Bahkan semenjak dari kantin, hingga akan sampai ke kelas 9A-1 cowok itu masih setia di belakang Avril.
"Dibilang enggak, ya, enggak! Budek apa budek sih, kau itu Hido?!" teriak Avril di tengah lorong lantai dua, memancing atensi melihat ke arahnya.
Hido mengedarkan pandangan, merasa malu.
"Sekali saja, Vril. Enggak lama lagi kita bakal lulus, loh. Emang ... enggak mau bikin kenangan sama aku, gituh?"
"Enggak!"
"Kita cuma nonton kok, habis itu kita langsung pulang."
Avril berdecak sebal. "Enggak, ya, enggak!"
"Ayolah, Vril ...."
"Enggak!" Avril memasang wajah tak bersahabat, lantas berbalik dan melenggang pergi.
Sementara Bimbim dan Alinzy sama-sama menggeleng melihat tingkah Avril dan Hido dari kejauhan. Keduanya berjalan pelan sembari mengobrol ringan. Ada kecanggungan yang tercipta di antara mereka.
Sedangkan Jeran, cowok itu tengah bermain bola di lapangan bersama rekan satu angkatan.
"Kau yakin tidak ingin melanjutkan sekolah ke SMA HarBa, Bim?" tanya Alinzy pada Bimbim.
"Iya. Setelah aku cari tahu informasi tentang SSM, sepertinya tidak buruk juga menjadi siswa di sana."
"Sayang banget ya, pasti nanti kita bakal jarang ada waktu buat kumpul. Ah, padahal belum berpisah, rasanya sudah kangen saja dengan masa-masa kita di sekolah ini."
"Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Suka tidak suka, itu adalah hal yang akan dialami setiap manusia."
"Sok bijak."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Rain Season 2 (End) Lengkap
Teen FictionDeskripsi cerita isi sendiri... 🍁🍁🍁 Btw, cerita ini series panjang ber-season. Kalau mau ngikutin ceritanya sampe end bareng author, pintu terbuka lebar. Kalo enggak, lebih baik mundur dari awal. 🍁🍁🍁 Judul: After Rain Season 2 (Cerita Anak Har...