S2 After Rain Chapter 65

5 2 1
                                    

🍁 S2 After Rain Chapter 65 🍁

🍁 Senior vs junior. Pasang mata itu saling mengunci satu sama lain. Menyelami, entah siapa yang berhasil masuk lebih dalam melalui pupil mata yang beradu tatap itu.

"Bukankah ... sekolah ini terasa sangat sepi, Kak Olive?"

Olive menarik sudut bibir, mendekatkan wajah pada juniornya yang selalu memakai masker dan topi saat latihan dance.

"Bukankah kau tidak suka jika terlalu berisik?"

"Benar. Aku tidak suka jika terlalu berisik. Tapi bukan berarti ... aku menginginkan sekolah ini menjadi sunyi dengan ribuan manusia yang berada di dalamnya."

Saat ini kedua orang itu berada di ruang latihan dance. Dari pantulan cermin bisa dilihat bagaimana mereka saling menatap nyaris tanpa jarak.

"Jadi, apa kita harus melakukan sesuatu?"

"Ayo battle."

Senyum yang tertahan. Hasrat yang mencuat. Kepala yang penuh dengan imajinasi-imajinasi seru bagaimana jika battle itu berlangsung. Alunan musik. Tarian. Suara yang menggema di udara. Pasang mata yang tertuju pada satu arah.

"Aku akan setuju kalau battle dance dilakukan di panggung lapangan utama."

"Apa aku terlihat seperti orang yang takut pada tantangan?"

Olive tak bisa menghentikan hasrat menggebu dalam diri untuk tidak masuk lebih dalam ke dunia juniornya. Dia selalu tertarik mengenai hal apa yang akan dilakukan gadis bertopi.

"Kalau begitu ayo kita ke lapangan," ajak Olive.

Senior dan junior yang didekatkan melalui kejadian mengerikan itu berjalan menuju tempat yang sudah ditentukan.

Olive cekatan masuk ke ruang audio, menyalakan sound, menghubungkannya melalui bluetooth dari ponsel. Di mana ketika Olive menyetel lagu dari ponsel maka suaranya akan menggema di seluruh lapangan karena speaker pada sudut lapangan yang terhubung dengan sound tersebut.

Kemudian dia berjalan ke panggung. Hanya ada mereka berdua. Lapangan tampak sepi, ada siswa-siswi di sekitarnya, tetapi tidak banyak.

"Kalau kau bisa mengumpulkan mereka dengan daya tarikmu itu, aku akan memberikanmu uang seratus juta."

"Apa aku terlihat seperti orang yang membutuhkan uang?"

"Lantas kau mau apa?"

"Keluar dari klub?" Judhy mengunci tatapan Olive.

Olive memutar bola mata. "Apa pun, asal jangan itu."

Judhy ingin tersenyum sebenarnya karena bisa mengendalikan Olive. Mungkin kalau gadis itu tipe manusia yang sering memanfaatkan orang-orang yang tertarik akan dunianya, dia sudah menjadi ketua geng paling berkelas dan ditakuti di kota ini. Dia juga bisa mendapatkan banyak hal dari para fansnya. Namun, dia tidak ingin memanfaatkan daya tariknya untuk hal remeh seperti itu. Dia ingin tenang, tanpa ada yang mengusiknya.

"Oke. Aku pikirkan nanti. Musik."

Olive terbengong. Seumur-umur dia hidup, baru ada junior songong yang berani menyuruhnya. Sialnya, dia malah tak bisa menolak.

Setengah kesal, Olive menekan lagu dari ponsel. Sebuah musik yang menjadi salah satu teman latihan anak-anak dance.

Judhy menekan ujung topi hingga matanya nyaris tenggelam di baliknya. Masih memakai masker.

Dia mulai bergerak. Dua tangannya ke sisi kanan, ditarik ke bawah, lalu tangan itu berpencar diiringi gerakan kaki sedikit maju ke depan. Gerakan patah-patah yang menjadi ciri khasnya selalu membuat seorang Olive sampai tak berpaling.

After Rain Season 2 (End) LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang