Pagi ini, seperti biasa seluruh anggota keluarga sarapan bersama di meja makan, tentu bersama para ajudan dan ADC juga ikut bergabung. Bedanya, hari ini Vanessa bangun pagi tanpa perlu Mayted bantu. Hal itu sontak membuat mereka semua kaget dan tidak percaya. Mayted yang tadinya mau mengetuk pintu kamar gadis itu untuk membangunkannya, langsung terkejut karena ketika pintu itu terbuka, sosok Vanessa yang sudah rapi walaupun masih dibaluti piyama, sepertinya baru selesai mandi karena rambutnya yang masih basah.
Seisi rumah dan orang-orang yang bekerja dengan Bapak juga sudah tahu kalau Mayted dan Vanessa sudah berbaikan dan kembali akur. Lihat saja tadi, Mayor Teddy sampai mengedipkan matanya berkali-kali dan mencubit pipi Vanessa untuk memastikan bocil kematian ini sudah segar dan rapi di hadapannya walaupun masih mengenakan piyamanya. Alasannya? Karena laki-laki itu tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
Berkali-kali ia memastikan ke Vanessa kalau di depannya itu memang Vanessa, gadis gila yang sulit bangun pagi. Hingga akhirnya, Vanessa kesal karena kelakuan Mayted yang memang seperti sengaja menggodanya karena bisa bangun pagi dengan mandiri.
"Mbak, kesambet apaan bisa bangun pagi sendiri?" Mayted berbisik kepadanya, kebetulan sarapan kali ini mereka duduk bersebelahan.
"Pak! Stop ya godain aku. Emangnya aku fenomena apa ya karena bisa bangun pagi sendiri?!" Ketus Vanessa dengan kesal dan terus menatap Mayted dengan sinis.
"Emang ya, kalau mereka berdua nggak bertengkar pagi-pagi tuh kayak ada yang kurang." Bisik Rajif kepada Lino yang duduk di sebelahnya dan mereka berdua duduk berhadapan dengan Vanessa dan Mayor Teddy.
"Fenomena, mbak. Keajaiban juga lagi." Ledek Mayted. Mereka berdua menjadi pusat perhatian karena saling melempar ledekan yang tiada hentinya, kebisaan Tom & Jerry ini sudah kembali, mewarnai hari-hari orang di rumah karena pertikaian Mayted dan Vanessa adalah hal yang pasti ada setiap pagi.
"Mau kemana, sih? Kok Pak Teddy pakai seragam dinas lengkap gini?" Tanya Vanessa setelah kegiatan saling melempar ledekan telah selesai. Ia menoleh ke samping memperhatikan penampilan Mayor Teddy.
Baru saja Mayor Teddy membuka mulutnya ingin menjawab, Bapak sudah bersuara. "Teddy atau Rizky hari ini jadwal saya apa saja?"
"Hari ini Bapak menghadiri acara graduation Universitas Pertahanan, lalu nanti lanjut ada rapat kabinet Indonesia Maju bersama seluruh menteri, sebelum besok ada menteri baru yang masuk ke kabinet dengan Presiden di Istana Negara, Pak. Terakhir, Bapak malamnya menghadiri undangan Menteri BUMN di Plaza Senayan." Rizky menjelaskan schedule Bapak hari ini.
"Kalau besok, bagaimana?" Tanya Bapak lagi.
"Besok, Bapak menghadiri pelantikan dua menteri kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, menerima tamu negara dari Perdana Menteri United Kingdom, dan sorenya menjadi pembicara di Mandiri Investment Forum 2024." Jelas Mayor Teddy dan dibalas anggukan paham oleh Bapak.
Seluruh penghuni meja makan hanya mengangguk dan mendengarkan beberapa jadwal Bapak hari ini maupun besok yang sangat padat. Jujur saja, kalau itu Vanessa, ia lebih baik sibuk dalam satu tempat saja. Semisal, seperti ia akan koas nantinya, kalau seperti Kakeknya, sudah dipastikan ia tumbang, karena harus pindah ke satu tempat dan ke tempat lainnya dalam satu hari.
Dan itu juga jaraknya tidak yang dekat, seperti posisi segitiga bermuda, dari ujung ke ujung. Sangat melelahkan melihat Kakeknya, tapi Kakeknya sendiri justru happy dan enjoy menikmati pekerjaannya.
"Oiya, Vanessa dan Bintang, kalian hari ini ikut ya." Tiba-tiba Bapak menyebutkan namanya dan satu sepupunya.
"Hah? Kok tiba-tiba?" Vanessa melotot kaget dan menatap Mayted untuk meminta penjelasan, sedangkan laki-laki itu juga kebingungan dan tidak tahu apa pun rencana Bapak.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Fell First and She Never Fell?
Fanfiction"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Ini cuma hiburan untuk para cegil. Love, penulis.