Flashback On, a few months ago
"Wah gila dia ngebunuh pasiennya di meja operasi?"
"Kok bisa sih dokter ngebunuh pasiennya sendiri?"
"Dia cucunya mantan presiden ke-8 kan? Malu maluin keluarga aja."
"Kalo dia ada di keluarga gue, udah dibuang dari keluarga. Gila malu banget."
"Dia istrinya Kolonel Teddy nggak sih? Hahaha gue kalo jadi Pak Teddy, udah gue cerein. Bawa pengaruh buruk buat karir suaminya tuh cewek."
"Gue kasihan sih sama Pak Teddy, malu banget dia pasti punya istri nggak kompeten. Udah ngebunuh orang, malu-maluin karir suami."
"Goblok banget Dokter Vanessa! Mati aja lo!"
"Tuh dokter nggak berhak lagi kerja disini, reputasi rumah sakit bisa hancur gara gara dokter bodoh kayak dia!"
"Padahal dulu dia diagung agungkan dokter lain karena terlalu hebat. Sombong sih mampus! Rasain!"
"Makanya jangan sombong! Mampus lo, mati sana mati! Minta maaf sama pasien lo dokter!!"
"Lo pantas mati, Dokter Vanessa! Ganti nyawa pasien lo!"
"Pak Teddy please tinggalin aja istrinya, jangan korbanin karir Bapak yang berpotensi jadi Jendral! Cerai aja Pak!"
"Pak Teddy pasti mana mau ngurusin masalah istrinya hahaha, pasti dia lebih milih kerjaannya lah! Rugi besar kalau Pak Teddy justru bantuin bela istrinya."
"Kata gue mampus banget sih Dokter Vanessa! Kalau dia bunuh diri gue ketawa sih, emang sepantasnya gitu!"
"Kasihan sama keluarga pasien, dari latar belakang kurang mampu, berharap anggota keluarganya selamat, eh malah dibunuh. Gila lo dok! Salah apa pasien atau keluarganya sama lo anjing?!"
"Mampus lo, bentar lagi masuk penjara!"
"Pak Teddy dan anak anaknya deserve better, gue sih kalo jadi anak anaknya malu banget punya orang tua pembunuh!"
Mas membaca beberapa artikel tentang istrinya. Ia juga diberitahu ajudannya Sertu Rian tentang permasalahan yang sedang dialami Vanessa. Salah satu artikel yang ia baca sangat membuat Mas sangat khawatir dan memikirkan istrinya yang sedang difitnah dan disalahkan.
Mas membaca semua komentar yang diketik oleh netizen yang hanya menilainya dari satu sisi. Mas membaca semua komentar itu satu per satu tanpa ada yang ia skip. Mas menahan amarahnya, bagaimana bisa orang-orang berkata jahat seperti itu? Menyuruh istrinya bunuh diri? Menyuruh ia menceraikan Vanessa? Mas mengepalkan kedua tangannya, ia juga terlihat meremas ponselnya sendiri.
Hal yang semakin membuat Mas frustasi adalah posisinya yang sangat jauh dari Vanessa. Kini ia berada di Papua, menyelesaikan beberapa kasus yang dari dulu tidak pernah selesai. Setiap tahunnya selalu menjadi kasus yang sulit ditangani dan kini Mas menjadi bagian dari aparat yang harus menangani permasalahan pemberontakan dan penanganan konflik di Papua.
Sudah cukup lama Mas berada dalam tim penyelidikan dan melakukan penyidikan. Sudah berkali kali juga Mas meninggalkan anak dan istrinya di rumah berminggu minggu, bahkan pernah dua bulan penuh Mas menetap di Papua.
Mas tidak pernah sekalipun terpikirkan olehnya meninggalkan Vanessa sendirian kali ini sungguh membawa sebuah malapetaka.
Mas yang tidak tahu apa apa, Mas yang baru tahu dari ajudannya juga sangat terkejut mendengar Vanessa menjadi tersangka pembunuhan dan melakukan malapraktik. Mas panik, sungguh tidak tenang karena ia tahu Vanessa membutuhkannya. Ia tahu Vanessa sangat butuh perlindungan. Mas percaya Vanessa tidak melakukannya, ia percaya sepenuhnya jika istrinya tidak mungkin bertindak sejahat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Fell First and She Never Fell?
Fanfic"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Ini cuma hiburan untuk para cegil. Love, penulis.