Mayor Teddy menatap layar ponselnya dan melihat pesan dari Vanessa dengan ekspresi yang awalnya serius. Namun, saat ia membaca pesan itu, wajahnya tiba-tiba berubah. Matanya membelalak sejenak sebelum ia tidak bisa menahan tawa. Pesan dari Vanessa tampaknya sangat lucu karena gadis itu meledeknya.
Meskipun situasi di sekelilingnya mungkin tidak mendukung suasana ceria, tawa Mayor Teddy menunjukkan bahwa Vanessa berhasil membuatnya merasa lebih rileks dengan humor atau candaan dalam pesannya. Gelak tawa itu membangkitkan suasana hati yang lebih baik dan momen itu menjadi cermin bagaimana kekuatan humor bisa meredakan ketegangan meskipun hanya sejenak.
"Vanessa pulang jam berapa, Ted?" Tanya Bapak yang sudah keluar dari ruangannya.
"Belum tahu Pak, nanti saya dikabari, Mbak Vanessa lagi di Senayan City ngerjain skripsi sama teman-temannya." Jawab Mayted.
"Oke kalo gitu, tolong jaga cucuku ya, Ted. Pulang ke Hambalang kan?" Tanya Bapak lagi.
"Iya Pak, kayaknya karena trio kembar nggak ada yang pulang, jadi Mbak Vanessa memutuskan ikut Bapak ke Hambalang." Sahut Mayted.
"Ya sudah saya tunggu di rumah ya kalian berdua." Setelahnya, Bapak pulang terlebih dahulu dengan Rizky dan Rajif, serta para ADC lainnya yang akan mengawal Bapak seperti biasa.
"Bang." Panggil Rajif sebentar.
"Kenapa, Jif?" Mayted mendekat.
"Tadi saya lihat di Instagram, kayaknya fans fanatik Mbak Vanessa tahu kalo Mbak Vanessa ada di Sency. Kayaknya bakal dikejar-kejar kayak kemarin lagi deh, Bang. Soalnya ini bukan satu atau dua orang, banyak banget." Kata Rajif dengan sedikit takut nemperlihatkan segerombolan laki-laki yang mulai memenuhi Sency kepada Mayted.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Fell First and She Never Fell?
Fanfiction"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Ini cuma hiburan untuk para cegil. Love, penulis.