Hari ini menjadi hari yang istimewa bagi Mas dan Vanessa karena tepat anniversary pernikahan mereka yang ke-13. Tidak terasa sudah lebih satu dekade Mas dan Vanessa bersama, memiliki keluarga kecil yang lucu dan hangat serta melewati fase kehidupan rumah tangga mereka dengan segala rasa yang berbeda. Bahagia, sedih, kecewa, marah, saling diam diam-an sudah mereka rasakan.
Dari segala fase up and down yang dirasakan Mas dan Vanessa, pasangan suami istri itu menyadari sebesar dan seberat apapun masalah kehidupan rumah tangga mereka, rasa sayang dan cinta mereka yang selalu bermuara untuk membuat mereka kembali berbaikan. Diberkahi ketiga anak yang mewarnai kehidupan pernikahan mereka adalah salah satu banyaknya dari rasa syukur yang selalu mereka ucapkan kepada Tuhan.
Rafael, Jennaira, dan Kaivan adalah pelengkap
dalam kehidupan mereka, malaikat kecil mereka, dan cinta mati Mas dan juga Vanessa yang akan selalu mereka jaga, mereka bahagiakan, dan mereka sayangi selalu.Setiap tahunnya, Mas dan Vanessa selalu merayakan anniversary pernikahan mereka berdua. Hanya berdua tanpa anak anaknya. Hari ini akan kembali mereka rayakan dan perayaan anniversary pernikahan mereka akan selalu mereka berdua rayakan selamannya.
"Sayang, nanti Mas jemput pulang kerja ya?" Ucap Mas yang tiba tiba memeluk Vanessa dari belakang dan mengecup leher istrinya yang kini tengah merapikan rambut indahnya.
"Wangi banget." Mas tidak berhenti mengecup leher istrinya.
"Mas stop! Aku mau ke rumah sakit! Nanti ada bekas lagi." Vanessa berusaha melepas serangan suaminya itu yang tidak kunjung berhenti.
"Ingat hari ini kan?" Tanya Mas.
"Ya ingat dong." Ucap Vanessa yang sudah selesai merapikan rambutnya, tak lupa memasang bando diatas rambutnya.
"Mas udah booking tempat dinner malam ini."
"Mas.."
"Kenapa sayang?"
Raut wajah istrinya yang mendadak berubah membuat Mas mengernyit bingung. Sedrastis itu perubahan ekspresi Vanessa yang kini penuh tanda tanya di otak Mas.
"Ada apa?" Tanya Mas memastikan.
"Kayaknya tahun ini aku nggak bisa rayain anniversary pernikahan sama kamu." Kata-kata Vanessa berhasil menusuk hati Mas. Bahkan Mas yang tadinya menggengam kedua tangan Vanessa, tiba tiba laki laki itu melepasnya.
"Kenapa?" Tanya Mas dengan nada kecewanya.
"Kita setiap tahun nggak pernah absen dan selalu rayain bareng-bareng. Ingat kan janjinya? Selalu kosongin jadwal di setiap anniversary." Sahut Mas menatap istrinya dengan penuh harap.
"Masa kamu mau tahun ini nggak ada dinner romantis? Mas udah booking, sayang. Jangan dibatalin dong." Mas merengek sedih.
"Memangnya ada pekerjaan apa hari ini? Ada operasi besar? Ada operasi dadakan? Ada observasi pasien? Atau apa?" Tanya Mas bertubi tubi.
Vanessa yang merasa bersalah itu hanya diam menunduk. Alasannya pasti akan membuat Mas kecewa berat. Vanessa masih takut mengatakannya, yang bisa ia lakukan hanya menggigit bibir bawahnya dengan rasa takut.
"Sayang, kasih tahu Mas ada apa? Kalau memang ada pekerjaan nggak papa. Bisa kita rayain besok." Mas meraih tangan kanan Vanessa kembali bertanya.
"Bukan pekerjaan ya? Ada acara?" Tanya Mas lagi.
Vanessa mengangguk.
"Oke, acara apa kalau Mas boleh tahu?" Tanya Mas.
"Acara reuni alumni FK UI 2015-2020, Mas." Ucap Vanessa pelan dengan menunduk, tidak sanggup menatap suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Fell First and She Never Fell?
Fanfiction"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Ini cuma hiburan untuk para cegil. Love, penulis.