"MAS!"
Vanessa terlihat begitu berbinar saat melihat suaminya, baru pulang setelah beberapa hari menemani Kakeknya dalam perjalanan dinas. Rasa rindu yang ia pendam seketika meledak saat Mas melangkah ke depan pintu rumah mereka. Tanpa berpikir panjang, Vanessa langsung membuka pintu dengan cepat dan menyambutnya dengan teriakan penuh kegembiraan. Dalam hitungan detik, ia melompat ke pelukan Mas, membuatnya hampir oleng saat berusaha menutup pintu kembali.
Momen itu penuh kehangatan dan kebahagiaan, seolah Vanessa tak ingin membiarkan satu detik pun berlalu tanpa memeluk erat suaminya yang baru kembali. Meski Mas sedikit terkejut oleh antusias Vanessa, ia hanya bisa tersenyum, merasakan betapa kuatnya perasaan istrinya terhadapnya. Pelukan mereka seakan menghapus kelelahan dari perjalanan panjang, menggantinya dengan kehangatan rumah dan cinta yang tak terukur.
"Hai, sayang." Mas juga menyapanya, kedua tangan kekarnya itu menahan dan menggendong tubuh mungil Vanessa yang kedua tangan istrinya itu memeluk lehernya. Mas juga langsung mencium seluruh bagian wajah istrinya hingga menggigit kedua pipi Vanessa dengan gemas.
"Ya Allah, kebiasaan banget digigit terus pipi aku!" Rengek Vanessa dengan cemberut, ia memanyunkan bibirnya dan mengelus kedua pipinya bergantian.
"Nggak mau turun?" Tanya Mas karena Vanessa yang begitu betah naik dan mendekap tubuh Mas yang mengenakan PDL nya itu.
"Nggak mau." Vanessa menggeleng kuat, membuat Mas terkekeh pelan dan mencium gemas bibir Vanessa yang manyun itu.
"Kangen, nggak?" Tanya Mas yang kini berjalan dengan Vanessa yang tidak mau turun dan duduk di sofa ruang keluarga.
"Pikir aja sendiri! Baru dua minggu nikah udah ditinggal berhari-hari!" Oceh Vanessa.
"Kamu di hari pertama kita nikah, juga biarin Mas tidur sendiri." Sahut Mas dengan sengaja memancing keributan.
Vanessa yang duduk di atas pangkuan suaminya itu langsung memukul pundaknya dengan kesal. "Jadi, balas dendam?!"
"Kamu pake tanktop dan seksi kayak gini sengaja mau godain Mas? Can we should making a love?" Mas yang tadinya iseng membuat Vanessa kesal, kini sengaja menggoda istrinya sendiri. Salah Vanessa, kenapa disaat mereka sudah lama tidak bertemu dan disambut pulang dengan penampilan istrinya menggunakan tanktop hitam dan celana hot pants warna maroon yang sangat menggoda hasrat Mas itu.
"Hahaha nggak bisa, aku lagi mens. Lagian tadi aku mau siap-siap tidur." Vanessa meledeknya.
"Curang." Cibir Mas, menyentil pelan jidat Vanessa.
"Kok masih mens, sih?" Mas sedikit kecewa.
"Ya emang kamu pikir dengan sekali main bisa langsung gitu?!" Tanya Vanessa.
"Pokoknya bulan ini harus terakhir mens ya, sayang." Ucap Mas dengan tengilnya.
"Gila nih orang." Vanessa tertawa kecil.
"Kamu tumben pulang? Biasanya di rumah sakit?" Tanya Mas.
"Kan kamu pulang, makanya aku pulang." Kata Vanessa.
"Mas kalau dinas berhari-hari, kamu tidur di rumah sakit terus?" Tanya Mas dengan bingung.
"Iya, ngapain aku sendiri di rumah sebesar ini?" Ucap Vanessa menaikkan kedua bahunya.
"Parah banget, itu koi sama macaw nggak kamu kasih makan?" Mas jadi heboh.
"Dih?! Malah mikirin hewan peliharaannya dibandingkan aku?! Aku juga ditinggal seminggu!" Vanessa menggerutu kesal.
"Cemburuan banget." Celetuk Mas dengan terkekeh.
"Ada kok, aku juga pulang. Tapi nggak lama-lama. Sekalian ngasih makan Jojo sama hewan kecintaan kamu itu. Baru deh balik lagi. Lagian ya, aneh kalau nggak ada kamu di rumah. Apalagi kalau tidur sendiri. Nggak ada yang meluk." Oceh Vanessa yang tiada hentinya itu sangat menghibur Mas. Melihat Vanessa mengomel, mendengar cerita yang stoknya itu tidak akan pernah habis, sangat membuat Mas berdebar dan bahagia. Kebiasaan Vanessa itu yang selalu Mas rindukan jika harus berjauhan dengan Vanessa.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Fell First and She Never Fell?
Fanfiction"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Ini cuma hiburan untuk para cegil. Love, penulis.