Vanessa dan ketiga sepupunya, yang dikenal sebagai trio kembar, baru saja kembali dari kegiatan berkuda. Awalnya, Vanessa tidak berniat ikut serta karena sedang menjalani ibadah puasa dan merasa enggan untuk bangun pagi. Namun, ketiga sepupunya terus membujuknya dengan antusias, hingga akhirnya Vanessa menyerah dan memutuskan untuk ikut. Pagi itu, Vanessa pun terpaksa bangun lebih awal dari biasanya.
Bahkan, Ati, salah satu sepupu Vanessa, sampai rela menunggu di dalam kamar Vanessa untuk menemaninya berganti pakaian berkuda. Ati tahu bahwa jika Vanessa ditinggal sendirian, ada kemungkinan besar gadis itu akan kembali tidur dan melewatkan rencana berkuda bersama sepupunya.
Karena ajakan mendadak dari ketiga sepupunya untuk pergi berkuda, Vanessa bahkan tidak sempat melihat atau menyentuh ponselnya sama sekali. Kesibukan pagi itu membuatnya langsung terburu-buru bangun dan bersiap tanpa kesempatan untuk sekadar mengecek pesan atau kabar yang mungkin masuk semalam. Vanessa juga merasa sedikit linglung, tidak bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi pada malam sebelumnya.
Mungkin karena trio kembar itu begitu bersemangat membangunkannya sejak pagi, mereka sama sekali tidak memberinya ruang untuk bersantai atau berleha-leha sejenak. Tiba-tiba saja, ia sudah terlibat dalam aktivitas yang menyita perhatiannya sepenuhnya, tanpa sempat memikirkan hal lain.
Siang itu akhirnya mereka menyudahi kegiatan berkuda tanpa ditemani oleh tim keamanan atau ADC Bapak. Hanya mereka berempat saja dengan penjaga lapangan. Vanessa sangat berkeringat, rambutnya lepek, dan rasanya ia ingin segera mandi agar bisa kembali segar. Sesampainya di rumah, ia menenteng sepatu boots berkudanya dan menapak aspal tanpa alas. Ia sedikit tertatih-tatih. Ia merasa kakinya sakit karena sempat terjatuh dari kuda. Entah kenapa, Molly, kuda kesayangannya pemberian Kakeknya ketika ia sweet seventeen itu sedikit tantrum sehingga membuatnya terjatuh. Tidak hanya pergelangan kakinya saja yang terluka, tapi siku tangannya juga ikutan lecet.
"Lo nggak papa?" Tanya Ati prihatin, membantu Vanessa untuk berjalan.
"Nggak, sakit banget kaki gue. Kakak kembar lo jahat banget!" Gerutu Vanessa.
Vanessa merasa sangat kesal dengan salah satu sepupunya, Bintang. Saat mereka berkuda tadi, Bintang berada di posisi yang sangat dekat dengannya, seharusnya bisa dengan mudah membantunya jika terjadi sesuatu. Namun, alih-alih menolong, Bintang justru menertawakannya tanpa henti ketika Vanessa mengalami kesulitan mengendalikan kudanya.
Tak hanya menertawakan, Bintang bahkan sempat-sempatnya merekam kejadian tersebut dengan ponselnya, menambah rasa jengkel Vanessa. Alih-alih bersikap suportif atau membantu, Bintang justru menganggap momen tersebut sebagai hiburan, membuat Vanessa merasa diabaikan dan diolok-olok oleh sepupunya sendiri.
Vanessa menyadari bahwa video kejadian saat berkuda tadi sudah diunggah oleh sepupunya, Bintang, ke Instagram Story. Ia mengetahuinya ketika melihat notifikasi di ponselnya yang menunjukkan bahwa Bintang telah melakukan "mention" atau menandainya di postingan tersebut. Vanessa merasa kesal karena video yang memperlihatkan dirinya dalam situasi yang memalukan kini sudah dibagikan kepada banyak orang. Bukannya menjaga privasi atau setidaknya meminta izinnya terlebih dahulu, Bintang justru dengan santainya mengunggahnya ke media sosial, membuat Vanessa semakin jengkel dengan tindakan sepupunya itu.
"BINTANG!" Teriak Vanessa, tapi Bintang semakin melarikan diri.
Sesampainya di dalam rumah, Vanessa masih terus menggerutu dan mengutuk Bintang karena kejadian memalukan saat berkuda tadi. Dia begitu kesal hingga tidak menyadari bahwa ada beberapa tamu yang sedang berkunjung ke Hambalang. Vanessa bahkan tidak memedulikan Rizky dan Agung, yang tampak kaget melihat penampilannya yang berantakan setelah berkuda dan menanyakan apakah dia baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Fell First and She Never Fell?
Fanfiction"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Untuk readers baru, supaya nggak bingung, lebih baik baca dulu "The Qonsequences" baru cerita...