"Mas, aku mau nanya deh. Sebenernya nggak penting sih, tapi aku penasaran dari sudut pandang kamu sebagai laki-laki aja." Gadis itu tengah duduk selonjoran di depan kolam renang, tepatnya di hotel yang dekat dengan lokasi IKN, besok Bapak dan Mas Gibran akan dilantik sebagai Presiden ke-8 dan mereka semua saat ini beristirahat setelah melakukan banyak kegiatan dan kesibukan hari ini untuk persiapan besok. Cukup menegangkan dan sangat takut, entah apa yang ditakuti, karena besok bisa dibilang pelantikan yang cukup sakral.
"Nanya apa, mbak sayang?" Tanya Mas yang kini duduk di sebelahnya sambil memberikan segelas susu coklat kepada gadisnya itu.
Sebenarnya, baik Bapak maupun kedua orang tua Vanessa telah meminta mereka untuk istirahat. Namun, Vanessa dan Mayor Teddy memutuskan untuk diam-diam kabur, mencari kesempatan menikmati waktu berdua. Mereka tahu bahwa ke depannya, waktu untuk bertemu dan sekedar bertukar cerita akan semakin sulit didapatkan karena kesibukan masing-masing. Dengan sisa waktu yang kian sedikit, keduanya merasa perlu memanfaatkan momen ini untuk quality time, meski harus bersembunyi dari perhatian keluarga.
"Aku punya teman, cantik banget, Mas. Di kampus selalu jadi incaran juga, namanya Mayzida. Lumayan dekat sih, tapi karena di beberapa blok terakhir aku jarang banget sama dia, jadi yaudah jarang juga untuk pergi main bareng." Cerita gadis itu, dan Masmendengarkan cerita Vanessa dengan sangat serius.
"Kenapa sama teman kamu yang namanya Mayzida itu?" Tanya Mas dengan penasaran.
"Dulu dia punya pacar, baik banget. Pokoknya kalau bahasa Gen Z nya itu laki-laki green flag. Bisa dibilang 1:100 deh dapat cowok kayak dia. Namanya tuh Alvaro. Kayaknya celah untuk nyari kekurangannya atau keburukannya itu susah banget. Aku saksi hubungan mereka yang semulus itu. Bahkan, si Mayzida yang agak red flag sedikit. Bukan red flag sih, lebih ke cuek dan gengsi banget, berbanding terbalik sama Alvaro. Intinya, Mayzida itu Alpha Women banget, kayak Mbak Ati. Mungkin kalau dikhianti pun, dia bakal baik-baik aja karena tipikal perempuan yang sangat mengutamakan logika." Lanjut Vanessa dengan ekspresifnya.
Mas masih terus menatap Vanessa yang asyik bercerita kepadanya. Bagi Mas, momen-momen seperti ini sangat berharga karena ia dapat melihat sisi lain dari Vanessa yang tidak selalu muncul. Ketika Vanessa bercerita, Mas bisa melihat bagaimana matanya berbinar, ekspresi wajahnya berubah-ubah, dan semangat dalam suaranya yang penuh antusias. Inilah yang selalu dinantikan oleh Mas setiap kali Vanessa memiliki cerita baru untuk dibagikan. Di saat-saat itu, Mas merasa semakin terpikat dan jatuh hati, karena menemukan pesona tersembunyi dari gadis yang begitu ia kagumi.
"Hubungan mereka ya bisa dibilang cukup lama, dua tahun kayaknya. Sebelumnya, Alvaro ini sakit, Mas, dulu dia kena kanker getah bening. Sempat sembuh satu tahun dan bebas dari kankernya, tapi satu tahun setelah itu dia kena kanker leukimia. Kayaknya, karena dari kanker getah bening itu. Di ilmu medis, walaupun sel kanker udah hilang, masih ada persentasi bakal tumbuh lagi."
"Kayaknya, Mas tahu deh, Mas pernah anterin kamu ke Rumah Sakit Kanker Dharmais yang di Grogol, kan?" Tebak Mas setelah laki-laki itu mencoba untuk mengingat hal itu.
Vanessa mengangguk. "Iya, itu aku jenguk Alvaro, Mas. Saat itu, emang udah separah itu, karena Alvaro udah masuk ruangan RIIM. Jadi, emang hanya dokter aja yang boleh masuk kesana, karena harus steril banget. Bahkan, orang tuanya aja harus nunggu di luar, Mas."
Mas terus mendengar Vanessa bercerita sambil menatap gadisnya dengan lekat.
"Beberapa hari sebelum ujian blok, Alvaro meninggal dan Mayzida sehancur itu karena dia yakin banget Alvaro bisa sehat dan bisa menjalani kehidupan normal lagi, karena saat itu masih stadium satu. Banyak harapan bisa sembuh, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain." Kata Vanessa dengan nada yang sedikit tidak enak didengar, karena gadis itu menceritakan hal yang pilu.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Fell First and She Never Fell?
Fanfiction"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Ini cuma hiburan untuk para cegil. Love, penulis.