Vanessa duduk di tepi tempat tidurnya dengan perasaan gelisah. Besok adalah hari yang sangat dinantikan, hari wisudanya, dan dia merasa campur aduk antara kegembiraan dan kekhawatiran. Seharusnya ini menjadi momen paling bahagia dalam hidupnya, namun ada begitu banyak hal yang membuatnya cemas. Vanessa sudah mencoba menghubungi Mayted, untuk melakukan video call. Dia berharap percakapan dengan Mayted bisa menenangkan pikirannya yang kalut. Namun, meski sudah berniat untuk menelepon, ternyata pacarnya itu ada kesibukan yang lain.
Salah satu hal terbesar yang membuat Vanessa khawatir adalah tentang kedua orang tuanya. Dia bertanya-tanya apakah mereka akan datang besok. Hubungan Vanessa dengan Ayahnya selalu penuh dengan ketegangan. Meskipun mereka tidak pernah benar-benar akur, Vanessa tidak bisa memungkiri bahwa dia ingin Ayahnya hadir di hari penting ini. Di sisi lain, dia juga merindukan kehadiran Bundanya, meskipun hubungan mereka juga tidak selalu mulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Fell First and She Never Fell?
Fanfiction"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar. Ini cuma hiburan untuk para cegil. Love, penulis.