Hari demi hari yang dijalani Danisha semakin membuat hidupnya lebih berwarna lagi dari yang sebelum-sebelumnya. Sekarang ini kalau Sandara lagi dinas di Rumah sakit dia langsung ke rumah Rayyan menemui Renatta yang semakin hari semakin membaik kondisinya karena kehadiran Dirinya, bahkan di rumah itu Renatta sampai menyiapkan kamar khusus buat Danisha kalau dia mau menginap.
Seperti sekarang ini, Danisha tengah menunggui Renatta di dapur menyiapkan makan malam bersama beberapa maid di rumah itu.
Danisha hanya duduk menunggui di meja pantry, di depannya tersedia beberapa macam buah yang sejak tadi dia cemilin.
"Nanti makan malamnya di sini saja ya sayang, biar pulangnya di antar Rayyan nanti atau kamu mau nginap?" Tanya Renatta lembut sambil mematikan kompor karena masakannya sudah matang.
"Makan malamnya aja yang di sini Tante, Danisha pulang aja, karena mama pulang nggak da temennya di rumah nanti!" Sahut Danisha yang diiyakan oleh Renatta lewat anggukan kepalanya.
"Rayyan lama banget pulangnya!" Ucap Danisha menggerutu pelan tapi masih bisa di dengar Renatta dengan jelas sehingga membuat wanita itu tersenyum senang karena Danisha menunjukkan sisi manjanya ke putra sulungnya itu.
"Palingan bentar lagi juga pulang, tadi katanya nganterin Ayu aja!"
Dan benar, nggak lama kemudian Rayyan sudah muncul di ruang tamu.
"Lama banget sih!" Dumel Danisha.
"Kenapa Lo?" Heran Rayyan karena melihat gadis di depannya itu langsung pasang muka kesal kepadanya.
"Danish sudah nungguin kamu dari tadi nak, katanya kamu lama!" Ucap Renatta.
"Ciiihhh...adek gue lagi kangen sama abangnya ternyata!" Kata Rayyan mengusap gemas rambut Danisha.
"Siapa yang kangen! Gue cuma nggak ada temen doang!" Sangkal Danisha, dia mana mau ngaku padahal sebenarnya dia memang merindukan laki-laki tinggi itu.
"Gimana, udah siap tunangan sama Alvan besok?" Tanya Rayyan yang langsung membuat Danisha menegakkan badannya. Tapi nggak juga menyahuti ucapan Rayyan.
"Heh! Jangan bilang Lo belum siap!" Jangan main-main Lo sama Alvan, dia serius banget tu sama Lo!" Kata Rayyan lagi menggeplak pelan bahu Danisha.
"Adooohh ..siapa juga yang main-main sama Alvan!" Sok tau Lo!" Kesal Danisha menggeplak balik bahu Rayyan lumayan kuat sampai-sampai laki-laki itu meringis.
"Perasaan gue mukul Lo pelan deh, kok Lo mukul gue kuat banget!" Protes Rayyan, tapi malah dibalas cengiran oleh Danisha.
"Danisha besok Tunangan, kalau kamu kapan Ray? Mama liat sepertinya Ayu sudah siap itu!" Kata Renatta menghentikan pertikaian dua anak di depannya itu.
"Bentar lagi aja ma, biar aja Danisha duluan! Kalau perlu Danisha langsung nikah aja malah!"
"Apaan, nggak mau gue!" Protes Danisha.
"Heh Lo pikir Alvan bakalan minta persetujuan Lo? Nih gue bilangin ya, kalau Lo kayak gini justru malah buat Alvan nekat nikahin Lo cepat-cepat! Jangan lupa Lo kalau dia itu Ceo di perusahaan bokapnya yang butuh pendamping!" Ucap Rayyan yang langsung membuat Danisha bergidik membayangkan kalau pertunangan mereka besok tiba-tiba berubah jadi pesta pernikahan, pasalnya laki-laki yang berstatus sebagai kekasihnya itu tidak mengijinkannya untuk ikut serta menyiapkan acara pertunangan mereka besok malam yang diadakan di salah satu hotel milik keluarganya.
"Takut gue ....!"lirih Danisha pelan.
"Kenapa mesti takut sayang? Bukankah itu tandanya Alvan benar-benar Mencintai kamu!" Kata Renatta.
"Danish belum siap Tante!"
"Apa yang membuat Danisha belum siap hemm??" Tanya Renatta lagi.
"Semuanya!" Bahkan umur Danisha juga masih dua puluhan! Danish juga masih mau lanjut S2 nanti!" Jawab Danisha makin lirih.
"Kesiapan itu bukan tentang umur sayang, dan umur juga tidak jadi patokan untuk membuat kita berfikir dewasa, Tante rasa Alvan bukan orang yang tipe mengekang, tapi semua itu tergantung kesepakatan kalian sayang, boleh jadi Alvan setuju dengan keputusan kamu tapi bagaimana dengan keluarganya?" Alvan itu satu-satunya pewaris Tunggal keluarga Oswald lho!" Kata Renatta yang malah membuat Danisha bimbang dan khawatir.
"Udah jalani aja dulu, pelan-pelan pikirin semuanya, dan jangan menyembunyikan apapun dari Alvan, kalau ada apa-apa cerita sama dia, dia pasti bisa memakluminya nanti!" Ucap Rayyan menambahkan.
"Dan ingat Alvan itu nggak pernah main-main sama ucapannya, kalau dia sudah komitmen, dia akan bertanggung jawab penuh untuk itu, kalau mau mundur, mundur sekarang aja!" Kata Rayyan lagi membuat Danisha diam. Kalau mundur mana mungkin dia mau, dia sudah sangat mencintai pria itu. Lagi pula nasib baik itu nggak datang dua kali, Alvan ganteng, baik, penyayang dan yang paling penting dia mencintai Danisha, mana mau Danisha melepas Alvan, dia juga udah bucin benget sama pacarnya itu ditambah Alvan adalah pria yang tajir , pewaris tunggal keluarga Oswald.
"Malah bengong lho!" Kata Rayyan membuyarkan lamunan Danisha.
"Siapa yang bengong? Gue cuma mikir!"
"Apanya yang mikir, papa datang nyapa Lo aja dicuekin!" Kata Rayyan yang langsung membuat terkejut dan tatapan Danisha langsung tertuju pada sosok laki-laki yang tersenyum hangat menatapnya. Saking terkejutnya Danisha sampai berdiri dari duduknya.
Bagaiman tidak terkejut, beberapa hari ini kalau Danisha mengunjungi Renatta dia ditak pernah melihat sosok Reinard di rumah karena Danisha datang di saat jam kantornya. Tapi sekarang sangat tidak disangka-sangkanya Reinard sudah pulang bahkan sebelum menjelang malam. Tidak tau saja Danisha bahwa Renatta sengaja mengirimi pesan kepada suaminya itu kalau Danisha ada di rumah mereka sekarang.
Renatta melakukan itu hanya untuk memperbaiki hubungan Ayah dan anak itu, meski ia tau ini tidak mudah untuk diterima Danisha, tapi dia tau kalau hati lembut Danisha bakalan luluh. Renatta hanya ingin Danisha bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang Ayah, Renatta sangat menyayangi Danisha walaupun gadis itu bukan dari rahimnya tapi kasih sayangnya pada Danisha sudah seperti putri kandungnya saja. Renatta sangat berbesar hati menerima Danisha, bagaimana pun juga Suaminya yang salah, Danisha tidak tau apa-apa tentang masa lalu itu.
"Oomm....!" Lirih Danisha kelu menatap laki-laki di depannya itu. Jantungnya berdetak nggak karuan melihat tatapan teduh milik Reinard, tatapan penuh penyesalan dan Rindu yang menggebu pada putri yang pernah dia telantarkan itu.
Tanpa terasa bulir-bulir bening jatuh dari kelopak mata Danisha, ingin rasanya dia mendekap tubuh kokoh yang harusnya dia panggil Ayah itu, ingin rasanya Danisha meneriakkan pada dunia kalau Reinard Ayahnya tapi, mulutnya terasa Kelu bahkan tenggorokannya tercekat sulit untuk berkata-kata. Hanya Air matanya yang menjelaskan suasana hatinya saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
KKN (Kelar Kuliah Nikah )
Teen FictionKKN Universitas Nusa Bangsa di sebuah desa yang pada akhirnya melahirkan cerita manis diantara Mahasiswa dan Mahasiswi KKN itu... Kisah yang belum usai, Cinta segitiga, Dan Jatuh cinta terangkum menjadi satu cerita... #BTS #EXO #NOTBL #KKN #au