Nightmare's call 14

174 8 0
                                    

Chapter 14: Come to me

Saya dan auntie milan baru siap membuat temu janji dengan doktor sakit puan di klinik berdekatan. Saya sendiri tidak pasti sama ada, saya kini benar benar hamil atau sekadar mimpi sahaja. Sambil menunggu nama saya dipanggil, saya sesekali memerhatikan ibu ibu memgandung yang juga sedang menjalani temu janji mereka dengan pihak
Klinik. Saya mengeluh.
"How if im really pregnant.. what am i going to do." Bisik hati saya. Aunti milan hanya menepuk bahu saya. Dia cuba menenangkan saya.
Saya hanya memerhatikan Doktor itu membuat pemeriksaan ke atas saya. Saya sudah membuat ujian air Kencing dan ujian darah. Saya duduk dan auntie milan ada menemankan saya bersama. Tidak lama kemudian, datang seorang nurse dan dia memberikan sehelai kertas kepada Doktor. Doktor tersenyum melihat kertas itu dan dia memandang ke arah saya.
"Congratulation.. it's positive. You're pregnant.. 2 weeks." Kata doktor itu. Dan saat itu jantung saya seperti gugur di tempat itu juga. Auntie milan hanya mengangkuk dan dia membawa saya pergi dari tempat itu.
Sepanjang perjalanan saya menutup mata tidak mahu memikirkan hal ini dengan lebih dalam. Banyak yang menganggu fikiran saya ketika itu.
"I was planing a lots of thing when i go back to my reality but why does this happen to me now?!"
"How am i going to raise my baby? And i need to go college .. i need to work.. oh God." Saya mengeleng.
"Don't think too much savanah. Just make it positive. Don't worry. I will be by your side." Kata auntie milan. Saya hanya mengangkuk.
Seminggu kemudian, saya masih terperap di dalam rumah. Masih memikirkan hal yang sama.masih merindui chadler dan saya memegang perut saya dan menutup mata.
"Did chadler know about this? " bisik hati saya.
"Should i go there again.."saya mengeleng. Semua perkara yang bermain di dalam fikiran saya membuat saya termangu dan akhirnya terlelap di sofa.
********
"Savanah...?" Suara auntie milan memanggil saya. Saya membuka mata. Dia sedang duduk di sebelah saya dan tersenyum.
"You need to eat.. your baby need to eat." Kata aunti milan. Saya hanya diam. Saya bangun dan aunti milan membawa saya ke ruang dapur dan menjamah makanan.
"Eat a lots okay.. " kata auntie milan. Dia duduk di hadapan saya.
"Don't worry about the baby. We will raise it together. I will help you. I love baby too.. "kata aunti milan. Membuat saya tersenyum.
"I plan to further my study but this is happening so i guess i only make hard on your for my entire life." Kata saya.
"I only have you as my family. So, dont think about it." Kata aunti milan. Saya menghabiskan makanan saya.
Sebulan berlalu, dan saya hanya duduk di rumah. Adakalanya saya membantu aunti milan memasak namun dia lebih suka jika saya berehat. Perut saya juga belum kelihatan dan aunti milan mengatakan ia memerlukan masa untuk kami bisa melihatnya. Saya hanya tersenyum dan membelai perut saya.
"I miss you chadler. I carried our little one inside of me now. Just like i carried your heart in me." Bisik hati saya.
"I only wish that someday, maybe i can see you again." Bisik hati saya lagi. Saya rindu akan chadler. Rindu yang teramat sangat sehingga kita tidak dapat berkata apa apa lagi.
8 month later
Keadaan menjadi seorang wanita hamil
Bukanlah sesuatu perkara yang mudah. Saya duduk dan selalu ke bilik air. Bayi saya juga selalu menendang dari dalam perut dan ianya satu pengalaman yang sangat indah. Meskipun chadler tidak ada di sisi saya, saya berjaya menempuhi hidup saya dengan baik. Auntie milan sentiasa menjaga semua kebajikan saya. Saya merancang banyak perkara selepas saya melahirkan bayi saya.
Malam itu saya tidur lebih awal dan melelapkan mata dengan mudah. Terasa badan sangat penat dan mudah mengantuk.
"Savanah." Suara chadler memanggil saya. Saya membuka mata. Chadler tersenyum dan dia mengucup dahi saya dan dia membelai perut saya.
"Chad. Im pregnant.. this is our baby." Kata saya segera bangun. Chadler memeluk saya.
"I know and im sorry for making you live through this all alone without me. "Kata chadler.
"Am i dreaming again?"tanya saya. Chadler mengangkuk.
"I only can reach to you through your dream.. but even if this is a dream. Its was true for us." Jawab chadler lagi.
"I miss you a lots. And im happy i see you now." Kata saya. Chadler tersenyum.
"I come to bring this baby go together with me.."kata chadler. Saya tergamam.
"Why?"
"He cannot live in this world.. he is like me.. im sorry but i need to bring him along with me." Kata chadler. Saya mula menangis.
"Why? This is the only things i have now and you want to take them away too.. chadler.. im not happy."
"You will be okay. I know. This baby cannot live like a normal human being so i must take him away."
"I did not see my baby yet."
"You will. Someday." Kata chadler. Dan dia memeluk saya. Perlahan dia mengucup saya dan tangannya membelai perut saya. Saya menutup mata dan tersedar dari mimpi saya. Saya bangun dan menoleh kiri dan kanan. Saya memasang lampu di tepi meja.
"Hmmm. Dreaming again." Kata hati saya. Saya bangun dan turun dari katil. Saya memegang perut saya. Saya tergamam.
"Oh God. Chadler.." baby bumb saya sudah tiada. Saya duduk semula di atas katil. Saya menepuk pipi beberapa kali.
"Oh Gosh. Its not a dream. Chadlerr..!!!"j
eritnsaya. Auntie milan datang ke dalam bilik. Dia memerhatikan saya.
"What happen?"
"He take away my baby.." jawab saya. Aunti milan memerhatikan perut saya. Dia memeluk saya.
"But why?"tanya aunti milan.
"He said our baby cant live in this world.. so he bring my baby with him."
"Ohhpoor savanah!"aunti milan memeluk saya.
"Its okay. There must be a reason why he did this."pujuk aunti milan lagi. Saya hanya mampu menangis saat itu.
"Chadler.. please come to me." Bisik hati saya.
To be continued...

🚏⭕ || Kisah Si Makhluk Where stories live. Discover now