*********Sorry for Typo**********"Pagi~" hampir saja Suzy terjungkal ke belakang karna mendapati seorang tak dikenalnya, namun ia hanya bisa mengusap dada sabar.
"Ahjumma, kebetulan aku lewat sini jadi kita bisa berangkat bersama," ujar Eunwoo, jangan luoakan wajah polosnya. Suzy mengorek telinganya seakan ia baru saja mendengar suara makhluk halus.
"Aigoo, ahjumma marah. Ckck~ semakin tua nanti," celoteh Eunwoo tetap tak dilayani, yang ada keriputnya makin bertambah jika melayani bocah ini.
"My sushi~" panggil Eunwoo membuat Suzy mendelik
"Akhirnya ahjum... my sushi menatapku, gimana caranya agar my sushi bicara?" Tanya Eunwoo mendekatkan wajahnya, bahkan sangat dekat hingga wajah mereka hanya berjarak 5cm.
"Jauhkan wajahmu dari ku." Pekik Suzy tertahan dengan tangan mengepal
"Selamat pagi juga,"
"Aku tidak mengucapkan selamat pagi."
"Benar, pagi ini sangat cerah. Secerah hatiku yang bersisian denganmu." Ujar Eunwoo, keduanya berdiri dihalte yang sama karna arah jalan yang sama.
"Dasar bocah."
"Tapi rasa suka itu tak mengenal usia my sushi," Eunwoo memiringkan wajahnya, Suzy membuang muka
"Berhenti memanggilku sushi."
"Wae? Itu panggilan sayang dariku. Apa panggilan sayang dariku tetap ahjumma saja?" Tanya Eunwoo mengetukkan jari didagunya. Berpikir.
Keduanya sudah naik bus dan duduk bersisian, Suzy angkat tangan dengan bocah ini. Ia memilih diam, biarkan bocah tampan ini lelah sendiri.
"Ahjumma."
Suzy diam.
"Nuna."
Suzy berdehem.
"My Sushi."
"Bisa tidak kamu diam? Telingaku panas mendengar celotehanmu." Kesal Suzy menghentakkan kakinya keluar bus, Eunwoo sepertinya berusaha tuli. Buktinya ia mengikuti Suzy dari belakang.
"Kerja yang baik my sushi," ujar Eunwoo mengacak poninya lalu berlari kearah berlawanan
"Aku bukan sushi!" Protes Suzy kesal bukan main.
*
*
*
TBC^^