**********Sorry For Typo**********Suzy berdehem meletakkan 2 mug coklat panas dimeja, menghabiskan malam ini dengan bercerita sambil menonton tv, Eunwoo sendiri sudah duduk menyila disofa sambil serius menonton.
"Apa acaranya seru?" Tanya Suzy ikut duduk sila disampingnya, Eunwoo menoleh lalu tersenyum.
"Hanya mengikuti apa yang kamu tonton, aku berusaha menikmatinya," sahutnya mengacak poni Suzy gemas, Suzy mengangguk
"Kau semakin dewasa, tingkat kecemburuanmu sudah terkendali sekarang, tak meledak-ledak seperti anak usia 5 tahun," celetuk Suzy menyesap coklat panasnya
"Kenapa? Kau tak suka aku mulai bersikap dewasa, mengekangmu dengan tingkahku yang tanpa sadar, ku pikir ini bukti rasa takutku kehilanganmu," jujur Eunwoo lalu menghela nafas, ia mengambil mug miliknya dan menyesapnya penuh nikmat, Suzy hanya mengamatinya dari samping
"Dan aku malah semakin takut kehilanganmu," lirih Suzy, sangat di akui bahwa Eunwoo bukan lagi bocah yang menggemaskan, namun sekarang terkesan manly, saat di gwangju matanya tak sengaja melihat Eunwoo yang membuka kaosnya dan tentu saja lipatan perutnya persis seperti milik artis-artis yang suka menjaga badan mereka, terkesan seksi.
"Aku takkan kemana-mana hanya bersamamu, seumur hidupku, katakan saja aku ini budak cintamu," Suzy memejamkan matanya mendengar ucapan Eunwoo seperti sebuah rapalan do'a dan ia berharap ucapan Eunwoo itu benar adanya,
"Jadi, sudah mau ceritakan apa yang terjadi dikamar itu?" Tanya Eunwoo menjauhkan wajahnya menatap Suzy yang tersenyum menatapnya
"Aku mencintaimu," ucap Suzy
"Aku lebih mencintaimu, dan kau tahu itu." Eunwoo memeluknya erat
"Kami berbicara dari hati ke hati, satu-satunya orang mengerti diriku selain diriku sendiri adalah dia. Dia bilang kalo aku mendapatkan pasangan yang cocok, walaupun masih muda, dia tahu bahwa kau sangat mencintaiku. Caramu menjagaku, caramu menatapku dari jauh, semua cara yang kau lakukan adalah buktinya dan dia bilang kau itu bocah mesum." Kekeh Suzy, terdengar desisan Eunwoo namun ia tak berani menyela
"Dia merestui kita, itu intinya." Suzy mengakhiri ceritanya
"Kenapa kalo dia tak merestui kita? Restu yang ku butuhkan itu restu keluargamu," Eunwoo menaik-turunkan alisnya menatap Suzy
"Dia juga keluargaku kalo kau lupa,"
"Dia itu mantanmu juga kalo kau lupa,"
"Aku hanya merasa perlu restunya, bagus kalo dia merestuiku itu artinya keluargaku juga akan merestui kita,"
"Bukannya dari awal mmereka merestui kita, sejak mereka begitu menerimaku awal bertemu,"
"Belum, saat itu mereka belum benar-benar merestui kita,"
"Apa?"
"Hyuk itu orang kepercayaan kami, ia memiliki insting yang kuat tentang sebuah hubungan, pakar yang bagus bukan?"
"Kalo gitu kenapa dulu kalian berpisah?"
"Kau takkan suka mendengarnya," lirih Suzy menghela nafas berat
"Katakan." Tegas Eunwoo menatap wajah Suzy dengan sorot mata yang baru, baru dilihat Suzy. Serius dan tegas.
*
*
*
TBC^^