*********Sorry For Typo**********Suzy sedikit merasa aneh hari ini, entah kenapa suasananya sedikit berbeda, sedikit sunyi dan yang terdengar hanya tabrakan antara sumpit dan piring serta suara kunyahan dalam mulut.
"Hem!" Suzy sengaja berdehem agar sosok bocah disampingnya meliriknya, namun yang terjadi malah terlihat menyebalkan, bocah itu sibuk makan sendiri.
"Kau tidak dicari orangtuamu? Setiap waktu kau habiskan denganku~" Suzy menyerah, ia membuka pembicaraan seperti bukan dirinya saja.
"Orangtuaku tahu kalo aku sedang berusaha menjadi calon suami yang baik~"
Uhuk!
Bocah ini.. namun ada yang aneh, biasanya jika bicara akan sambil menunjukkan wajah imutnya, sekarang malah terlihat datar dan dingin."Kau sakit?" Tanyanya
"Tidak." Suzy mendengus sebal, jadi bocah ini mau main tarik ulur dengannya? Eh~ memangnya ia sudah menerima bocah ini sebagai seseorang yang spesial? Suzy memijat keningnya~ pusing.
"Jika sudah selesai, letakkan disana dan pulanglah~"
"Aku menginap."
"Hah? Kenapa kau harus menginap lagi? Kau punya rumah, bukankah lebih baik kau bersama orangtuamu~"
"Mereka bertiga dirumah, sedangkan kau sendiri."
"Terus? Sejak beberapa tahun belakangan aku memang sendiri disini." Ketus Suzy
"Kalo begitu untuk beberapa tahun kedepannya, aku akan menemanimu."
"Yyak! Kau tidak bisa seenaknya begitu! Kita bahkan tak memiliki hubungan apapun! Kau juga bukan adikku. Apa kata tetangga nanti? Jika kau pacaraku juga setidaknya kau harus menunjukkan sisi dewasamu." Gerutu Suzy kesal karna bocah ini selalu bersikap seenaknya
"Baiklah." Sahut Eunwoo lalu bangkit, berjalan kearah tempat cuci piring, tangannya mulai mengambil sabun dan mencuci piring.
"Kau kenapa sih? Kalo sudah malas disini, yah pulang~" ujar Suzy menyandarkan tubuhnya didepan kulkas, menatap tubuh belakang Eunwoo.
Sejak awal bertemu Suzy memang mengakui ketampanan Eunwoo, tubuh tinggi Eunwoo dan kepolosan Eunwoo, dan mungkin sudah menyukai bagaimana bocah itu bertingkah polos, tapi sekarang terlihat dewasa. Eunwoo banyak diam, terkesan cool. Apalagi melihatnya dari belakang membuatnya terlihat seperti pria dewasa.
"Sudah menatapku dengan penuh kekaguman begitu?" Mata Suzy mengerjap tak menyadari Eunwoo yang sudah berada didepan wajahnya sambil menatap biasa saja
"Sebaiknya kita tidur sekarang, aku sudah mengunci pintu apartement mu dan mengecek semua jendelanya." Langkah Suzy terhenti begitu mendengar penuturan Eunwoo yang berada dibelakang tubuhnya, merangkul bahunya.
"Kau benar-benar mau menginap?" Tanya Suzy berbalik menatap Eunwoo, dan Suzy baru menyadari kalo senyum bocah ini tuh manis.
Chu~~
"Tidurlah, aku akan tidur di sofa." Ucap Eunwoo begitu lembut membuat jantung Suzy tanpa sadar berdetak cepat, setelah itu ia buru-buru menutup pintu kamarnya.
Eunwoo masih berdiri disana, mengelus pintu kamar Suzy yang tertutup rapat lalu tersenyum manis.
Ceklek~
"Ini ada baju olahraga milik ayahku, mungkin cukup untuk menghangatkan tubuhmu. Selimut bantal dan guling agar kau tak kedinginan dan badanmu kesakitan." Ujar Suzy meletakkan barang-barang yang disebutkannya lalu kembali kedalam kamar.
Eunwoo terkekeh.
"Wah~~ berapa lama aku harus bersikap cool begini? Rasanya aku ingin memeluknya tadi." Gumam Eunwoo mengambil barang-barang dibawakan Suzy tadi
"Apa ini termasuk kedalam perhatian?" Batin Suzy menyembunyikan wajahnya dibalik selimut.
Cieeeee pada lagi kasmaran..... cieeee cieeee cieeee
*
*
*
TBC^^