**********Sorry For Typo**********Nyatanya Suzy tetap minum walau sudah dilarang, Eunwoo pun hanya diam memeluk lututnya sendiri sambil terus memandangi Suzy yang terus-menerus meneguk minumannya.
"Jadi kenapa ahjumma minum-minum begini?" Tanyanya masih dengan menatap Suzy
"Apa aku setua itu hingga kau suka sekali memanggilku ahjumma?" Tanya Suzy meletakkan gelas kecilnya lalu menatap Eunwoo dengan wajah memerah, karna terlalu banyak minum.
"Habisnya hanya itu yang bisa membuatmu bicara, aku tak bisa memanggilmu nuna, kau terlalu imut untuk panggilan itu," sahutnya tersenyum, Suzy tertawa
"Lucu sekali sih kamu nak~" ujarnya mengelus kepala Eunwoo
"Panggil aku sayang, aku kan pria masa depanmu," gerutu Eunwoo membuat Suzy tertawa, tertawa hingga ia mengeluarkan air di ujung matanya dan setelah itu ia menangis.
"My sushi~" panggil Eunwoo lalu menarik Suzy kedalam pelukannya, Suzy terisak.
"Dia memutuskanku Eunwoo-ya, dia bilang dia mau menikah dengan pilihan orang tuanya. Dia bahkan tak memperjuangkanku~" jelas Suzy, Eunwoo mengelus rambut indahnya.
"Syukurlah dia memutuskanmu, artinya kau takkan tersakiti lagi bukan?"
"Tapi bagaimana hari-hari yang kami lalui bersama? Itu bukan sesuatu yang bisa dilupakan begitu saja,"
"Memangnya kalian sudah sampai tidur bersama? Kalo tidak, itu bagus. Artinya kau masih bisa mencari pria yang lebih menjunjung tinggi dirimu,"
"Tapi aku mencintainya~"
"Aku juga mencintaimu, dan aku selalu menjunjung tinggi dirimu dari semua urusanku,"
"Tapi kau kan gay." Ejek Suzy menjauhkan tubuhnya, nangisnya cuma sebentar, habisnya ada Eunwoo yang super duper nyebelin tapi moodmaker pake banget.
"Mau bukti kalo aku bukan gay?" Eunwoo menaik-turunkan alisnya, dahi Suzy mengernyit.
"Aku bisa buktikan kalo aku bukan gay,"
"Tapi tadi kau mengatakan bahwa dirimu itu gay."
"Sebagai wanita dewasa kau cukup bodoh ternyata, kau tak tahu bahwa aku sedang membuat tak-tik agar selalu berada didekatmu hingga kau lupa sama vampir itu,"
"Vampir?"
"Hmp~ mantan kekasihmu."
"Aish~ jadi kau bohong kalo kau gay?"
"Kau percaya lelaki tulen nan tampan ini gay? Mau tidur dulu buat bukti." Ucap Eunwoo menopang dagu dengan kedua tangannya, imut.
"Mesum!" Pekik Suzy, lalu matanya mengerjap ketika tubuhnya ditarik kedalam pelukan bocah tersebut.
"Tidur yuk, aku sudah mengantuk. Ini sudah lewat jam tidurku," bisik Eunwoo lalu menguap, Suzy melirik jam dinding yang terpajang dimeja dekat tv. Jam 20.45 KST.
"Aigoo~ kau memang bocah, baru jam 9 saja sudah mengelum malam," kekehnya mengelus kepala Eunwoo yang berada diatas bahunya
"Tidur," rengek Eunwoo dan saat itulah Suzy yakin bahwa Eunwoo tetaplah seorang bocah bukan pria khayalannya yang bisa menggantikan sang mantan.
Mengingat mantannya... Suzy janji akan melupakannya.
"Cepat naik ke sofa, dan tidurlah,"
"Tidak bisa tidur sekasur?"
"Tidak. Walaupun kau bocah, kau tetap seorang pria." Dengus Suzy, Eunwoo menarik wajah Suzy.
Chu~
"Akhirnya kau mengakui aku seorang pria." Ucapnya lalu melompat ke sofa dan memejamkan matanya, Suzy melongo.
"Dasar bocah kurang belaian," desisnya lalu meninghglkan Eunwoo yang sudah berlayar kealam mimpinya,
cepat banget tidurnya kan?
Namanya juga bocah yang mas*
*
*
TBC^^