**********Sorry For Typo*********Suzy melirik Eunwoo, melihat bagaimana bocah itu mengatur nafasnya berkali-kali, lalu menepuk dadanya berkali-kali. Keduanya sekarang sudah berada didapur.
"Kau baik-baik saja?" Tanyanya menepuk bahu Eunwoo, bocah itu menoleh, menatap Suzy
"Untuk waktu ini bisakah kita jaga jarak?" Sahut Eunwoo menurunkan tangan Suzy dari pundaknya
"Kenapa?" Pertanyaan Suzy membuat Eunwoo membuang wajah
"Aku sedang melakukan pengendalian. Hanya waktu ini saja, bagaimana kalo kita masak saja? Mungkin dengan begitu aku bisa lupa," sahut Eunwoo membuat Suzy mengerutkan keningnya
"Memangnya apa yang sedang kau kendalikan? Nafasmu itu?" Eunwoo bungkam memilih membuka kulkas, ia sedang mengendalikan diri agar tak mencium Suzy disini, tidak didapur juga bukan? Kalo orang tuanya tahu bisa di deportasi dia dari calon suami Suzy.
"Masak apa kali ini?" Tanya Eunwoo mengalihkan pembicaraan, menunjukkan bahan masakan dari dalam kulkasnya.
"Bahan masakan ibumu komplit, kita bisa membuat banyak untuk makan malam," sahut Suzy tersenyum, Eunwoo mengangguk setuju lalu kembali meraih beberapa bahan lainnya, Suzy mengambil celemek untuk dipasangkan padanya dan Eunwoo
"Eo~" Eunwoo menahan nafas begitu tiba-tiba Suzy memasangkan celemek pada tubuhnya, tak tahukah apa yang kau lakukan ini beresiko?
"Sudah. Sekarang kita bisa memasak," ujar Suzy tersenyum manis, Eunwoo memtapnya lalu mengerjapkan matanya.
"Okay," sahutnya lalu berbalik mengambil pisau untuk memotong bahan, sedangkan Suzy terkekeh geli melihat wajah tegang bocah disampingnya. Dia pasti benar-benar ingin mengendalikan dirinya, batinnya.
Keduanya sibuk dan fokus memasak, ketika tangan mereka tak sengaja bersentuhan, Eunwoo lebih dulu menjauh, sepertinya hormon dewasanya sudah mulai naik, sehingga ia terlihat tak biasanya. Sedangkan Suzy hanya terkekeh geli, bocah ini sangan lucu dimatanya.
"Wah ada Bibimbap, ada Kimchi, Jajangmyeon, Sannakji, Bulgogi juga ada, Kimbap, Tteokbokki, Beondegi, Schnee Pang, dan juga Miyeok Guk, ada acara apa ini? Kalian masak banyak sekali?" Tanya Boyoung menatap keduanya, kedua pasangan itu menggaruk tengkuknya bersamaan, keduanya tanpa sadar memaskan sebanyak ini.
"Wah.. kalo seperti ini terus bahan masakan dirumah kalian nanti habis dalam dua hari, tidak menyangka ternyata selain pintar makan, Eunwoo pintar masak eoh?" Goda sang ayah yang memilih duduk, Boyoung mengangguk setuju, ia mengambil sumpit dan mencicipi masakan keduanya.
"Karna Suzy bekerja direstoran eomma paham, tapi kau? Sejak kapan kau pintar memasak?" Eunwoo mendengus, menarik Suzy agar duduk disampingnya.
"Aku sering makan ditempat Suzy, tentu saja setidaknya aku harus belajar untuk menjadi suami siaga tidak seperti seseorang." Gerutunya, Jisung melotot, nih anak suka sekali menyindirnya.
"Ahboji bukannya tak bisa memasak, tapi tak ada waktu." Gerutunya
"Yah~ memasak air saja sampai habis dan pancinya menghitam." Gumam Boyoung, Eunwoo terkekeh, ia mengangguk setuju kalo ayahnya payah dalam urusan dapur.
"Aish~ kalian, sebaiknya makan saja." Jisung tak ingin memperpanjang dan membongkar kelemahannya, ditambah didepan calon menantu.
"Sayang, makan ini, ini makanan kesukaanku," ujar Eunwoo meletakkan beberapa potong daging dimangkuk Suzy, keduanya saling lempar senyum.
"Dasar anak kurang belaian." Dan sang ibu tetap meledeknya.
"Eomma, kenapa sih? Mau cucu dariku?"
"Berani kasih, ku potong habis alat vitalmu." Ancam Boyoung, Suzy tersedak. Eunwoo dan Jisung geleng-geleng kepala. Mereka sedang makan lhoo kalo perlu diingatkan.
*
*
*
TBC^^