**********Sorry For Typo*********Suzy mengusapkan salep pada telinga kanan Eunwoo, sesekali ditiupnya pelan agar cepat kering, hingga menghantarkan rasa geli pada bocah tersebut.
"Jangan bergerak!"
"Geli tahu." Sahut Eunwoo tangannya hendak mengusap namun ditahan Suzy
"Percuma diolesi salep kalo kamu hapus lagi," gerutu Suzy
"Geli." Protes Eunwoo
Cup
"Cepat sembuh yah~" bisik Suzy setelah mengecup singkat telinga kanannya, Eunwoo juga ikut tersenyum mendengarnya.
"Jadi mau menceritakan siapa dia dan bagaimana orangnya? Setelah tahu Minho-minho itu adalah orang yang membuatmu trauma, ku pikir kau tak pernah merasakan jatuh cinta lagi, Soojung ahjumma bilang kalo pacaran dengan Minggyu saja karna rekomendasinya," tanya Eunwoo kini membalikkan tubuhnya, menatap wajah Suzy yang menunduk menatapnya dan mengelus rambut hitamnya.
"Dia temanku saat di Gwangju, laki-laki yang datang sebelum Minho," sahut Suzy menatap depan seakan mengingat-ngingat masa lalunya
"Ahh~~ jadi dia datang sebelum Minho, dan sampai sekarang...?"
Suzy mengetukkan jarinya di dagu, seakan berpikir sambil menatap langit-langit.
"Sekarang dia menjadi pria sukses berjas, haruskah aku kembali padanya?" Tanya Suzy dengan wajah polos menatap bocah dibawah wajahnya
"Enak saja, silahkan saja ahjumma menikah dengannya tapi anaknya harus darah dagingku semua." Ketus Eunwoo melipat tangannya, Suzy melebarkan tangannya
"Mana bisa begitu?!" Protesnya
"Bisa. Mau coba? Sekarang juga bisa?" Semakin melebar mata Suzy ketika Eunwoo menarik wajahnya hingga hidung keduanya bersentuhan, siapa yang gak akan kaget ketika bocah itu bicara dengan nada serius dan wajah serius.
"Lepaskan." Protes Suzy, Eunwoo menggelengkan kepalanya
"Darimana aku harus memulainya? Dari sini.. atau..." Eunwoo mengalihkan wajahnya kearah leher Suzy lalu berhenti didada gadis itu,
"Yyak!!" Namun pekikan Suzy tak membuat Eunwoo melepaskan kedua tangannya, Suzy sadar bahwa walaupun Eunwoo bocah tapi tetap saja dia itu seorang pria.
"Jadi? Mau menungguku lulus dan bisa menafkahimu atau sekarang?" Goda Eunwoo menaik-turunkan alisnya, dapat ia rasakan wajah gadis ini memanas kelihatan jelas dengan wajah yang memerah.
"Aku hanya mengaguminya dulu, tidak sampai tahap jatuh cinta. Karna sebelum melangkah, temanku lebih dulu bersamanya. Dan dia hanya menganggapku seorang adik, selalu seperti itu dari dulu," jelas Suzy
"Zy-ya," panggil Eunwoo membuat jantung Suzy berdetak cepat, tatapan lembut, suara lembut, ia seakan lupa identitas Eunwoo yang hanya seorang bocah
"Aa... apa?" Gagapnya
"Boleh aku menciummu?" Suzy terhipnotis, seakan tak tahu harus bicara apa lagi dan hanya anggukan ia merasakan gelenjar aneh dibibirnya, yang akhirnya ia menutup mata.
*
*
*
TBC^^