*********Sorry for Typo**********"Pakaian tidur sudah. Pakaian santai sudah. Obat-obatan juga sudah. Cream malam dan cream siang juga sudah. Sunblock sudah. Handbody sudah. Bedak sudah. Parfum sudah. Sendal tidur sudah. Sendal santai sudah. Sepatu juga sudah. Sikat gigi dan pastanya sudah. Sabun mandi sudah. Shampoo sudah. Coditioner sudah. Lulur juga sudah. Sudah semua." Gumam Eunwoo setelah mengecek satu persatu barang bawaannya,
Sreeeeettt..
Ia mengunci kopernya. Hari ini ia berniat menyusul Suzy ke Gwangju, setelah semalaman ia merengek pada sang ayah bahkan mengganggu malam ibu dan ayahnya, akhirnya shubuh tadi sang ayah pasrah memberikan ijin dengan syarat tidak boleh lebih dari 3 hari, karna jatah libur sekolahnya juga 3 hari, jadi tidak mengganggu waktu sekolah. Namun melihat kopernya yang ukuran besar membuat pasangan suami istri itu saling pandang.
"Woonie-ya, kau yakin mau membawa koper itu? Apa tidak berat?" Tanya Boyoung menatap putrany
"Aniya eomma, semua perlengkapan sudah masuk kesana." Sahutnya tersenyum lebar, "aku bahkan memakai sepatu boots," sahutnya melirik kakinya yang sudah terpasang sepatu boots, Jisung menepuk dahinya~ selama masa kehamilan apa Boyoung ngidam yang aneh-aneh, kenapa anaknya benar-benar menggemaskan seperti ini? Jeritnya dalam hati.
"Sayang, tolong siapkan apa yang anak kita butuhkan," ujar Jisung
"Kenapa appa? Bukankah aku sudah membereskan perlengkapanku?"
"Kau mau ke gunung atau ke rumah calon ibu mertua mu eoh? Bagaimana kalo mereka langsung menolakmu begitu kau sampai disana?" Sahut Jisung
"Kenapa mereka harus menolak pria imut sepertiku?" Bibir mengerucut itu lagi,
"Bawa ini dan jangan bertingkah seperti bocah baru lahir, bersikaplah dewasa dan jadilah dirimu sendiri," ujar Jisung mengambil tas yang dibawanya istrinya, tas punggung yang terlihat lebih kecil dan simple.
"Apa semuanya cukup?" Tanya Eunwoo menerima tas tersebut
"Eomma sudah memasukkan beberapa baju yang kau butuhkan,"
"Kalo begitu, biar aku tambahkan perlengkapan mandi dan perlengkapan make up ku," ujarnya hendak membuka resleting namun Jisung menahannya
"Berangkat sekarang atau tidak sama sekali." Tegas Jisung membuat Eunwoo buru-buru mengecup pipi sang ibu
"Eomma jangan kasih jatah appa selama aku di Gwangju!!" Teriak Eunwoo sembari lari meninggalkan rumah, sedangkan Jisung hanya mampu mengelus dada, merapalkan kata sabar. Dan Boyoung terkikik geli melihat tingkah 2 pria berbeda usia tersebut.
*
*
*
TBC^^