**********Sorry for Typo*********Suzy mengerjapkan matanya, rasanya semalam ia ingat kalo dirinya yertidur dengan posisi duduk dan memegang tangan Eunwoo, bocah itu semalam kembali panas dan bergumam, untuk pertama kalinya Suzy juga melihat bocah itu sakit begini.
Tapi sekarang kenapa ia malah tertidur diatas kasur pasien-nya, ia menggelengkan wajahnya kesana-kemari mencari sosok bocah yang sakit sejak kemarin.
"Aduuuuhhhhhh..!!!" Pekik Eunwoo begitu merasakan telinga kanannya ditarik keatas
"Nakal yah kamu. Sudah dari kemarin sakit malah masak-masak," gerutu Suzy begitu mendapati bocah ini disekitaran dapur sibuk memasak
"Sakit ahjumma, aku kan sudah baikkan maka-nya aku memasak. Lagipula eomma dan appa belum pulang, kau juga pasti lelah karna menjagaku terus," ucap Eunwoo memeluk pinggang Suzy, membuat gadis itu mendesis lalu mendorong tubuhnya.
Suzy meletakkan tangan dikening Eunwoo, memeriksa dengan menyamakan dengan suhu keningnya. Lalu mengangguk membuat Eunwoo bertepuk gembira. Hal itu tak luput dari pengamatan Suzy yang secara sadar ia tersenyum lebar.
"Kau lebih pantas menjadi anakku sepertinya," ucap Suzy mengelus rambut Eunwoo
"Mwo?!" Suzy terkekeh geli
"Sayang, aku buatkan beberapa makanan, kajja!" Seru Eunwoo menarik pinggang Suzy, seakan ia barusaja protes mendengar ucapan gadis-nya.
"Baiklah, mari makan~~" kekehnya duduk bersama di depan meja pantry, ia berdecak kagum selalu begitu ketika melihat masakan Eunwoo.
*
*
*"Jadi belum ingin cerita tentang kemarin malam? Waktu aku menemukanmu disungai han," ungkap Eunwoo pada akhirnya ia buka suara, bukan karna ia tak percaya tapi matanya jelas melihat Suzy saat itu dengan pria yang dipukulnya, bahkan sebelum hari itu pun.
"Kamu mengikutiku?" Sahut Suzy menatap Eunwoo
"Lebih tepatnya tak sengaja, jadi?" Eunwoo menatap penuh penasaran, Suzy tersenyum lebar memepuk pinggang Eunwoo dan menyandarkan kepala didada bidangnya.
"Dadamu lebar juga yah,"
"Sayang~~"
"Aku juga baru sadar kalo kamu semakin seksi,"
"Jangan memancingku, cukup kemarin kau menciumku sangat rakus,"
Puk
Satu pukulan didada, karna Suzy malu mengingat bagaimana ia memaksa bocah ini menelan obatnya.
"Tidak ada yang spesial, aku hanya mengatakan bahwa aku mencintaimu tak peduli berapa usiamu yang lebih muda dariku. Dan ku harap ia berhenti menganggu hidupku, termasuk dirimu." Ujar Suzy mendongakkan kepalanya lalu tersenyum
"I believe," bisik Eunwoo memeluk pinggang Suzy, mengecup berkali-kali pucak kepalanya dan keduanya melanjutkan menonton tv.
"Sejak kapan jantung ini terdengar seperti rel kereta api?"
"Jangan menggodaku, atau kau ku terkam." Bisik Eunwoo
"Ckk~ sudah mulai tua," keduanya tersenyum.
*
*
*
TBC,^^