Sorry for Typo
♡
♡
♡"
Jadi berapa lama kamu disini?" Tanya Suzy menoleh menatap Eunwoo, pria itu terlihat bersinar dibawah langit hitam.
Yah~ malam ini keduanya tak pergi kemana-kemana, hanya berdiri didepan balkon apartement ditemani secangkir coffee."Seberapa lama yang kamu inginkan," sahutnya menatap Suzy membuat wanita itu terkekeh geli
"Jiyeon benar-benar takkan kesini sepertinya, huh~ rayuan apa yang kau pakai hingga ia membiarkan bocah sepertimu masuk eoh?" Tanya Suzy, penasaran juga ia setiap Eunwoo kesini, Jiyeon pasti takkan muncul.
"Hanya memberinya tiket pulang ke seoul, ia butuh pelukan kekasihnya."
"Hah?" Suzy menatap tak percaya
Cup
"Dasar menggemaskan," ujar Eunwoo setelah mengecup singkat pipinya, membuat wanita itu merona
"Apa-apaan kau ini.." keduanya hanyut dalam pikiran masing-masing, Eunwoo mulai memeluknya posesif dari belakang.
"Aku mencintaimu," bisiknya membuat bulu kuduk Suzy meremang, bahkan pria itu berani mencium pundaknya yang sedikit terbuka dan Suzy hanya bisa diam kaku tak tahu harus bagaimana.
♡
♡
♡"Eunghh~~~" Suzy melenguh, mengerjapkan matanya berkali-kali agar kesadarannya pulih, lalu mendudukkan dirinya, matanya mengedar kesegala penjuru.
"Eomma!" Pekiknya melihat sang ibu masuk kekamarnya,
"Apa-apaan kau memekik begitu, cepat mandi sebelum kita terlambat. Dasar kau ini. Masih seperti remaja labil saja, sudah mau menjadi istri orang tapi belum bisa bangun pagi." Gerutu sang ibu membuat Suzy hanya dalam diambang kebingungan
"Mandi Zy mandi." Sang ibu mengingatkan membuat wanita itu lari secepat mungkin masuk kamar mandi, sang ibu geleng-geleng kepala lalu tersenyum kecil sambil membereskan tempat tidur bekas sang anak.
"Eomma, dan juga semuanya bagaimana bisa kesini? Maksudku. Kalian benar-benar mengejutkanku." Ucap Suzy, lagi-lagi ia diberi kejutan dengan kehadiran keluarganya dari gwangju, yang aneh sekarang adalah kemana perginya Cha Eunwoo? Semalam mereka hanya sampai tahap berciuman lalu Eunwoo berbisik meminta tidur, tapi sekarang... Suzy geleng-geleng kepala memikirkannya.
"Wow!" Seru Suzy begitu sang ibu memberikan sebuah gaun putih, ia sepertinya mengingat sesuatu tentang desain gaun ini, tapi apa?
"Ada acara apa sih eomma? Kok sepertinya kita mesti berpakaian formal." Tanyanya,
"Tentu saja kita mau menghadiri pernikahan seseorang, cepatlah. Ya Tuhan.. kau benar-benar lelet." Gerutu sang ibu, Suzy mengerucutkan bibirnya kesal.
Sang ibu sejak pagi mengomel dan mengomel, seperti pada anak sekolahan saja. Padahal ia sudah dewasa.
"Pernikahannya takkan berjalan lancar kalo aku belum muncul eomma," candanya mulai duduk didepan meja rias,
"Ya ya... semerdekamu sajalah," sahut sang ibu membantunya menata rambut agar terlihat lebih rapih.
"Iti benar." Kekehnya setuju, sang ibu hanya tersenyum mengusap ujung matanya.
Gadis kecilku, kau sudah dewasa sekarang.
♡
♡
♡
TBC