**********Sorry For Typo**********"Kenapa?" Tanya Eunwoo melihat bagaimana wanita itu terus menatapnya dari samping, Suzy tersenyum lalu menatap cincin yang melingkar dijari manisnya dan kembali menatap Eunwoo.
"Aku tak bisa mengungkapkan rasa bahagiaku." Bisik Suzy menenggelamkan wajahnya pada dada Eunwoo, memeluk calon suaminya erat. Eunwoo tersenyum mengelus rambut Suzy, sebenarnya saat dianggung tadi ia gugup luar biasa, takut Suzy menolaknya dan mengatakan belum siap. Apalagi keduanya masih kuliah di semester awal, baru satu tahun.
Namun pikirannya salah, ketika bibir wanita itu berucap dengan lembut dan mengulurkan tangannya.
"Sepertinya jari manisku akan indah jika di isi dengannya," Suzy menunjuk cincin cantik yang secara khusus ia desain sendiri.
"Aku bahkan hampir pingsan karna kau menjawabnya begitu lama," gumam Eunwoo yang bisa didengar oleh Suzy, wanita itu tersenyum
"Kau tahu aku begitu gugup dengan semua mata yang tertuju pada kita, jantungku hampir saja melompat keluar." Suzy memukul dadanya manja
"Kau pikir aku tidak? Aku akan menghamilimu jika kau menolakku malam ini. Itu janjiku." Kekehnya mengecup puncak kepala Suzy
"Byeontae,"
"Aku pria normal tahu." Cebik Eunwoo mengeratkan pelukannya, "apa aku tak dapat hadiah malam ini setelahnya anniversarry kita?" Eunwoo menjauhkan wajahnya, menatap Suzy yang memang juga menatapnya polos.
"Hadiah? Bukankah aku menerimamu itu hadiah dariku." Sahut Suzy tersenyum manis menegakkan tubuhnya, Eunwoo mendengus
"Ya, kau memang selalu menang. Tapi, sayang.. kau sungguh tak menyiapkan apapun untukku?" Eunwoo menatap Suzy, wanita itu bersila diatas kasur.
Yah~ mereka sedang berada diatas kasur sekarang, setelah acara makan malam paling romantis menurut Eunwoo, keduanya memutuskan pulang karna masih menjadi pusat perhatian disana.
"Memangnya kau ingin hadiah apa? Kau selalu mendapatkan apa yang kau mau dari para penggemarmu." Suzy mengerucutkan bibirnya, ingat sekali kelima teman Eunwoo menceritakan bagaimana loker pria ini selalu penuh dengan berbagai macam barang dan makanan, sejak dulu kayanya memang sudah jadi tradisi bagi pria yang berstatus sebagai calon suaminya ini.
"Benar. Kau adalah hadiah terindah untukku, hanya tetap berada disisiku selamanya, itu sudah menjadi hadiah terindah. Terimakasih." Ucap Eunwoo menarik kedua tangan Suzy dan dicium punggung tangannya, Suzy tersenyum.
Wanita itu bergerak mendekati Eunwoo, pria itu berjengkit kaget ketika kaki Suzy melingkar dipinggangnya dan duduk diatas perutnya.
"Hanya kali ini saja, aku akan lebih liar." Ucap Suzy menarik tengkuk Eunwoo, menyatukan bibir keduanya dan Eunwoo memeluknya erat, sangat erat sehingga tak ada jarak bagi keduanya.
*
*
*
TBC^^