65

372 80 13
                                    


**********Sorry For Typo*********

Suzy menggerutu terus-menerus, pagi ini ia mendapatkan telepon dari calon mertuanya bahwa Calon suaminya sedang sakit, sejak kemarin memang ia sudah bawel meminta bocah itu untuk makan angin malam karna wajahnya sudah sangat merah dan hidungnya bersin terus-terusan.

"Ahjumma gak lelah?" Tanya Eunwoo, ia sadar kok sejak tadi gadis itu kawatir

"Diam dan makan saja." Tandas Suzy tanpa melihat bocah itu, ia kembali menyodorkan sendok bubur

Eunwoo memilih menurut daripada gadis itu semakin mengamuk, sedangkan Suzy sadar akan apa yang dilakukannya, dia hanya kesal pda bocah ini yang memang tak pernah menurut padanya, ia semakin kesal karna bocah ini sakit karnanya juga, yah~ sebagian besar. Hitung saja berapa kali bocah itu pulang larut malam dari apartement nya, sedangkan bocah itu jarang memakai sweter hangat.

"Mianhae~" ucap Eunwoo dengan suara seraknya, Suzy bungkam lebih memilih mengambil obat penurun panas dan air minum.

"Apakah aku belum mengatakan bahwa aku tak suka obat?" Tanya Eunwoo, wajahnya terlihat ngeri melihat obat tablet yang sebesar biji rambutan,

"Kau? Takut obat? Jangan sakit kalo begitu." Ketus Suzy

"Shirreo!" Pekik Eunwoo menarik selimut menutup seluruh tubuhnya tanpa terkecuali wajahnya

"Ini hanya obat. Jangan kekanakan!" Seru Suzy berusaha menarik selimut Eunwoo

"Shirreo! Shirreo! Kau tidak lihat obat itu sebesar apa? Sebesar bola basket, kau ingin aku menelannya? Shirreo!" Pekik Eunwoo, dan membuat keduanya saling menarik selimut.

"Mana ada obat sebesar bola basket? Kau itu bukan bocah 5 tahun, bahkan batita pun sanggup minum obat." Gerutu Suzy kesal bukan main.

"Pokoknya tidak." Ucap Eunwoo tegas, Suzy menghela nafas, ia memutar otaknya bagaimana caranya obat ini bisa masuk kedalam tubuh bocah itu.

"Ku panggilkan dokter, agar kau disuntik saja."

"SHIRREO!!!" Teriakkan tersebut lebih menggelegar,

"Lalu kau mau sakit terus begitu? Bagaimana bis akau menjagaku sedangkan menjaga tubuh sendiri saja tak bisa,"

"Aku takkan mati hanya karna tak meminum obat."

"Baiklah kita putus saja!"

"Yyak! Bagaimana bisa kau per... mhhhhh..." Eunwoo tak menyangka, ini diluar dugaan, bagaimana bisa Suzy melakukannya, menciumnya dengan sangat rakus.

Ketika Suzy mengatakan putus tentu saja ia tak terima, tapi apa ini?

"Sekarang minum." Ucap Suzy polos memberikan segelas air, tanpa melihat raut shok wajah Eunwoo.

"Kau kenapa?" Tanya Suzy menatap Eunwoo aneh

"Kau menciumku~" bisik Eunwoo menundukkan kepalanya, bak gadis yang barusaja mengungkapkan cinta tapi takut ditolak.

*
*
*
TBC^^

💝 LOVE 💝 [[ COMPLETE ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang