[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION

EPISODE 3 - DOKI DOKI

Malam ini saatnya Layla bersiap-siap untuk bekerja. Dirinya yang sudah berpakaian ala barat itu menunjukkan bahwa Layla tidak benar-benar niat pergi.

"Cuacanya buruk sekali, aku harus memakai mantel tebal ini. Aku tidak suka." ucap Layla sambil menatap cermin dikamarnya.

Beberapa detik ia menatap dirinya dicermin, kelihatannya ia sadar kalau tidak ada yang berubah selain.. pekerjaannya.

"Apa aku harus berhenti bekerja?" tanyanya sendiri. "Tidak—Tidak, aku harus bisa hidup mandiri. Mengandalkan Ayah dan Kak Saber hanya akan membuat mereka kerepotan."

Apakah ia sadar bahwa hidup itu harus dijalani dengan kemandirian? Yeah, sepertinya Layla sudah beranjak dewasa untuk memikirkan hal itu.

"Layla, kau didalam?" seseorang memanggilnya dari balik pintu.

"Kak Saber, ada apa?" balas Layla.

"Sebelum pergi bekerja, alangkah baiknya kalau kau makan terlebih dulu. Fanny sudah membuatkan makan malam loh~"

"Baiklah, aku segera kesana." jawab Layla dengan senyum kecilnya.

____________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
"Doki Doki"
.

.

____________________________________

Doki Doki..
Itu adalah judul lagu dari Grup Jazz yang tampil disebuah Bar. Band tersebut bernama SECRET, walaupun masih baru.. mereka adalah band yang cukup terkenal.

Banyak orang yang suka dengan lagunya, dan album-album mereka laku keras secara online! Ditambah single terbarunya yang bernama.. Doki Doki. Yups, semua orang semakin menyukainya, termasuk Layla.

Jam sudah menunjuk pada pukul 20:00, Layla yang masih berdandan di ruangannya mulai mendengar sound speaker dari luar.

"Hei, ayo—Kita harus segera bekerja, jangan berlama-lama disini." ujar salah satu karyawan mengingatkan.

"Y—Ya, sebentar lagi. Aku memakai bandoku dulu.." jawab Layla tergesa-gesa.

Tidak memakan waktu lama hanya untuk mengenakan bando, Layla yang sudah berpakaian ala Cosplay Kelinci itu mulai membuka pintu dan bersiap-siap bekerja.

"Hmm, abaikan om-om mesum yang merayumu, fokuslah bekerja! Melayani yang plus-plus bukanlah pekerjaanmu, Layla!" batinnya meyakinkan.