[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION

EPISODE 42 - DANGER COLDMAN

Beralih pada Guinevere yang tinggal di istana megah, ia sedang menikmati sejuknya angin di pagi hari. Ia sama sekali tak merasa resah apalagi kesal, ia menganggap kalau pagi ini sangatlah plong tanpa adanya masalah.

Guinevere memperhatikan halaman depan istana dari dalam jendela, menatap luasnya taman yang dilengkapi oleh banyak bunga-bunga.. sampai pandangannya pun teralihkan pada seorang pria yang sedang di rayu oleh para maid disana.

"Tn. Granger, apa nanti malam Anda senggang?" satu maid berambut pirang bertubuh ramping bertanya.

Dan maid berambut hitam tebal pun ikut berbicara, "Ayo kita nonton bersama di kota. Kudengar ada festival disana!"

Granger sendiri menghiraukan rayuan mereka, ia tetap diam tanpa membalas semua perkataan yang terlontar begitu saja. Padahal seluruh maid yang bekerja di istana ini tahu betul bahwa Granger adalah sosok yang sulit untuk di ajak bicara.

________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
"Danger Coldman"
.

.

________________________________

"Apa-apaan mereka itu! Dilihat darimana pun mereka sudah membuat Granger merasa terganggu!" akhirnya Guinevere kesal.

Karena saking kesalnya, Guinevere beranjak keluar istana dan langsung menghampiri mereka dengan langkah yang sangat cepat. "Kenapa kalian tidak melanjutkan pekerjaan kalian! Cepat pergi dan teruslah bekerja!" ia pun berteriak.

Para maid membungkuk tanda hormat seraya banyaknya keringat yang keluar di wajah mereka. Mereka pun.. pergi meninggalkan Granger.

"GRANGER!" lagi-lagi Guinevere berteriak keras.

Tentu saja sosok yang dipanggil pun cuma diam saja, tak merespon dengan ucapan atau pun perkataan. Granger hanya diam sambil merapikan kerah bajunya sampai menutupi mulut.

"Apa kamu tidak kesal dengan perilaku mereka yang setiap hari menggodamu!?"

Granger masih diam.

"Ya ampun, bicaralah!" Guinevere menepok jidat Granger seraya membangunkan sekiranya pria itu sedang tertidur. Namun.. mulut Granger masih saja tertutup rapat.

Dan dari kejauhan,
Lancelot tengah melihat adik bodohnya itu yang sedang bersikeras untuk membuka mulut Granger. Jujur saja Lancelot cuma bisa tertawa.