18+
THIS CHAPTER CONTAIN LEMON!
.
."Ujung² nya aku malah membeli si monyet jelek ini, huft~" Claude mengoceh sambil berjalan bersama Irithel ke bukit.
Irithel cuma tersenyum kecil, tidak ada yg harus di khawatirkan baginya. Terhitung Irithel sudah mendapatkan apa yg ia cari, ya~ Irithel berhasil membeli promo di Pet Shop.
"Ini, Leo~" sesampai di Bukit pinggiran kota, Irithel melempar satu potong daging berukuran jumbo kepada peliharaannya.
Leo semangat sekali, kalau dikasih daging sih pasti dia aktif dan selalu caper kepada Irithel. Yaaa biar bisa dapet daging lagi biasanya hewan peliharaan suka guling² nunjukin keimutannya.
"Kalau daging itu tidak sedang promo, apa kau masih mau membelinya?" tanya Claude.
"Tentu saja tidak, harganya terbilang mahal. Lagipula keluargaku tidak punya uang lebih untuk membeli yang mahal-mahal." jawab Irithel dengan senyuman.
"Maka dari itu kau datang pagi² agar tidak kehabisan promonya ya?" Claude menghela nafas.
"Ya."
Hari sudah sore, Claude sempat mengajak Irithel ke bukit kecil di pinggir kota.. dan siap sangka kalau Irithel menerima ajakannya. Saat ini, mereka berdua tengah melihat matahari terbenam.
"Indah ya~" ucap Irithel sambil menatap sunset.
Claude tersenyum, tidak terbayang bahwa Irithel menerima ajakannya. Ia sempat berpikir kalau Irithel adalah orang yg pendiam karena.. biasanya dia tidak pernah berbicara pada orang lain.
"Anu, Irithel—" saat Claude hendak berbicara..
Irithel langsung memeluk lengannya dan berkata.. "Diam dan nikmatilah sunsetnya, Claude."
Rasa hangat begitu terasa dibagian lengan kanannya, Irithel benar-benar memeluknya.. dan ini bukanlah mimpi. Beberapa detik si pria jambul terdiam dan terus menerus menatap matahri terbenam.
Tanpa senyuman—Claude terlihat sangat bodoh dan canggung.. tubuhnya pun sampai gemetar. AH CUPU KALI KAU, CLAUDE.
"Menggemaskan sekali kau ini." batin Irithel mengetahui tubuh Claude yg gemetaran. "Dan aku tau dibagian sini..."
Irithel menyentuh dadanya dan benar saja.. kalau hati si pria berjambul itu berdegup sangat cepat.
"Claude." panggil Irithel dengan wajahnya yg memerah.
Si Claude pun menoleh, ia melihat tatapan Irithel begitu mempesona dan.. indah. Tidak menyangka bahwa si bodoh Claude bisa mendapatkan momen seperti itu—Ya Ampun.
"Irithel..." ucap Claude secara pelan.
Momen yang terbilang asing bagi Claude, ia tidak pernah merasakan hal ini seumur hidupnya.. berdekatan bersama wanita yg baru saja dikenal—dan berdempetan sampai Claude dapat merasakan payudara Irithel yg kenyal nan lembut.
"Apa aku harus melakukannya?" kata Claude dalam hati. "Momen seperti inilah.. sebagai lelaki harus memberanikan dirinya."
"Ayo Claude! Kau bisa! Buktikan kejantananmu sebagai pria!" Claude masih memantapkan hatinya.
Lagi² Irithel bisa merasakan degupan yg sangat cepat di dada Claude, namun.. iramanya berbeda dengan yg sebelumnya. Kali ini, begitu cepat!
"Claude—" saat Irithel mencoba bertanya, ternyata Claude berusaha mencium bibirnya...
Cup~
Claude.. benar-benar mencium si wanita berambut merah tersebut, tepat di bibirnya yg lembut.Irithel secara reflek mencengkeram bahu Claude dan mencoba melepaskannya tapi... ciuman Claude begitu kuat serasa tak mau dilepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION
Fiksi Penggemar[SELESAI REVISI] - MLFF S2 adalah cerita penuh drama dengan sentuhan "Action" dan "Lemon". WARNING : CERITA INI KHUSUS UNTUK 18+