"Rasakan ini! Dasar, makhluk buas!" terdengar seorang remaja perempuan yang tengah sibuk mengusir tiga ekor serigala.
Sudah dua menit remaja itu menghabiskan waktunya hanya untuk mengusir serigala tersebut. Tapi, hasilnya nihil alias sia-sia. Walaupun dirinya memegang sabit besar, remaja itu tidak bisa melakukan apa-apa selain mengayunkannya secara asal.
"Bagaimana ini, mereka tidak mau pergi." gumamnya sambil kelelahan. "Tapi ini lahanku. Aku tidak bisa membiarkan serigala buas seperti mereka berkeliaran disini."
Perkataannya seolah-olah ia sedang berusaha melindungi hutan tersebut. Berpikir secara pintar hanyalah mengusirnya. Ya, tidak ada cara lain. Tapi.. ia mulai kewalahan karena tidak bisa mengusir mereka. Meskipun memiliki senjata, remaja itu tak bisa melakukan apa-apa dan tak tahu cara menggunakannya.
"Mau bagaimana pun aku harus membersihkan lahan ini. Karena hanya tempat inilah yang cocok untuk merenungkan pikiranku." ia mulai bertekad kuat.
Well, dan tak terasa sudah sepuluh menit berlalu. Akhirnya remaja berhoody merah itu pun dapat bersantai kembali di lahan kosongnya. Yups, ini memang dihutan. Namun, remaja tersebut sudah membersihkan area disekitar situ. Dari menyapu, mencabut rumput panjang, sampai membersihkan dedaunan kering yang berserakan.
"Huft, capeknya.." ia mengehela nafas, lalu duduk di pohon yang sudah tumbang.
Ia mulai menatap sabit yang sudah ia taruh di sampingnya. Ia menatapnya dengan wajah yang penuh pertanyaan. Ia sempat berpikir—Mungkin sabit itu sangatlah berat. Dan, ya, memang berat. Tapi cuma itu satu-satunya senjata untuk mengusir hewan-hewan buas di sekitarnya. Well, ia tidak membunuhnya. Setidaknya, sabit itu efektif untuk menakut-nakuti hewan buas yang lain.
____________________________________
..
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
"Royal Person & Blood Sacrific"
..
____________________________________
"Semua baik-baik saja, Gusion?" tanya Moskov yang tengah berjalan disebelahnya. "Kau terlihat gugup sekali."
"Diam, ini pertama kalinya aku bekerja. Apalagi pekerjaanku itu sangatlah kotor!" balas Gusion sambil mengerutkan dahinya. Kelihatannya ia merasa sebal.
"Hahahaha~" mendengar apa yang Gusion katakan, membuat Moskov tertawa. "Santai saja, kamu akan mendapatkan upah, 'kok."
Ini semua bukan karena upah yang di inginkannya. Gusion menerima ajakan Moskov hanya untuk menghabiskan waktunya saja. Terhitung—Jika ia terus-terusan memikirkan Lesley, Gusion tidak akan bisa maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION
Fanfiction[SELESAI REVISI] - MLFF S2 adalah cerita penuh drama dengan sentuhan "Action" dan "Lemon". WARNING : CERITA INI KHUSUS UNTUK 18+