[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION

EPISODE 15 - LIVE ONCE

Pagi yang masih terbilang cerah, membuat pria bermasker ini bersemangat. Ia sudah mengambil keputusan kalau inilah waktunya. "Seperti yang ibu bilang, Hanzo kakakmu itu adalah orang yang misterius." kata sang Ibu kepada puteranya.

Pria bermasker itu tidak salah lagi adalah Hayabusha, setelah mendengar perkataan ibunya barusan—ia mulai berpikir kalau orang yang bernama Hanzo itu memang patut di curigai. "Kata misterius itu hanya berlaku padaku. Lagipula ibu sudah menceritakan kisah dia yang sebenarnya." jawab Hayabusha sambil melepas tudung kepalanya.

"Ibu dan Ayah mengangkat dia sebagai anak pertama. Ibu dan Ayah tidak lama mengurus Hanzo. Di umur dua belas tahun, dia meninggalkan rumah tanpa pamit." kata sang Ibu berbicara.

"Dan ibu bilang, dia adalah Assassin. Bahkan sudah menjadi pembunuh bayaran sejak dia kecil. Itu adalah hal yang membuatku kesal." ucap Hayabusha menyeringai.

Ibu-nya hanya menunduk dan menyesal, bahwa dirinya sudah mengangkat serta mengurus Hanzo sebagai anak angkat di Dojo. "Jika saja ibu tidak merawatnya. Mungkin Hanzo tidak akan mengincarmu dan Hanabi."

"Itu belum tentu benar. Tapi ada satu hal yang harus kulakukan—sehingga aku harus bertemu dengannya." timpal Hayabusha kemudian.

Sang Ibu mulai tersenyum, ia tersenyum karena melihat Hayabusha semakin dewasa dalam mengambil sebuah tindakan, dan keputusan. "Kalau begitu, berhati-hatilah, Puteraku." kata-Nya.

"Ya, ibu juga." Hayabusha mengenakan tudungnya kembali. Ia pun berpamitan dan pergi.

_____________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
"Live Once"
.

.

©Wibukun
_____________________________________

TEXT MESSAGE:
"Hanabi, berhati-hatilah di rumah. Sekarang, aku akan mencoba mencari jejak Hanzo di kota." Hayabusha mengetik pesan kepada Hanabi tanda peringatan.

Tak di tunggu lama, Hanabi pun langsung membalas pesannya.

REPLY MESSAGE:
"Kenapa kamu mengkhawatirkanku? Kamu sudah mengambil tindakan yang tepat. Kamu pergi kesana untuk melindungi Kagura, 'kan?"

Hayabusha membaca isi pesan Hanabi dan tak membalasnya. Mungkin Hanabi mengerti bagaimana perasaan Hayabusha sekarang, dan perkataan Hanabi saat di atap memang ada benarnya—Yang harus dikhawatirkan adalah Kagura.