[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION

🍋 [AE.2] DEATHROCK DID IT!

18+
THIS CHAPTER CONTAIN HARD LEMON!
.

.

Martis POV

Aku mengajak Karina, orang yg baru kukenal untuk berkunjung ke rumahku. Tidak, lebih tepatnya Apartmentku yg kumuh. Oh, aku tidak akan tahu ekspresi Karina jika melihat apartmentnya. Rasanya tak sabar, haha.

Apa dia akan terkejut? Pasti! Dibalik apartment kumuh itu dia tidak akan percaya kalau disana terdapat kamar yg sudah kudekor dari semua penghargaanku sebagai Musisi.

"Martis, apa masih jauh?" Karina bertanya.

Kita masih berlari ke arah apartment, "Tidak, sebentar lagi sampai." aku tersenyum dan memalingkan pandanganku padanya.

Memasang senyuman ini membuat Karina terlihat lebih bersemangat, sebagai idolanya.. aku tidak boleh mengabaikan orang yg sudah mengaku fansku sejak lama.

Apa.. aku ini orang baik? Beberapa kali aku selalu memikirkan itu, tapi aku juga selalu beranggapan jikalau aku orang baik.. apa aku bisa membantu orang² untuk meraih impiannya?

____________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
[Alternate Episode] Deathrock Did It!
.

.

©Wibukun
____________________________________

"Hoo~ kau bawa cewek bahenol rupanya~! Bagus-bagus! Aku bilang apa 'kan, lelaki yg punya gelar hebat sepertimu akan mudah sekali dapet cewek!" Roger menyapa, tatapannya tak berhenti memandangi lekuk tubuh Karina.

"Hei! Jaga pandanganmu yak! Atau matamu akan kucolok pakai ujung gitarku!" Martis memarahi Roger.

"Astaga, apakah kalian tidak bisa diam satu hari saja? Telingaku sakit mendengar kalian berteriak-teriak seperti itu."

Roger, Martis dan Karina langsung melirik ke arah orang yg mengeluh itu, mereka melihat.. Zhask.

"Anu, siapa lelaki itu? Mukanya seram sekali." bisik Karina.

"Dia Zhask, seniorku disini. Lebih baik kau mengucapkan kata seram itu kepada Roger, karena Zhask menurutku sama sekali tidak seram." Martis juga berbisik.

"Hmm.. tapi dia mempunyai empat mata."

"Ah, soal itu-" Martis belum menyelesaikan perkataannya.

"Maaf kalau wajahku menakutimu, Nona." timpal Zhask.

"Tumben sekali kau melepas topengmu, biasanya mau diluar ataupun didalam kau selalu mengenakan itu." balas Roger kepada Zhask.