[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION

EPISODE 34 - FIRST MEET

"Firasatku tidak enak." Hayabusha berbaring di pangkuan kekasihnya, mengucapkan suatu hal yang membuat Kagura heran.

"Kenapa? Apa ada masalah?" sambil mengelus kepala Hayabusha, ia pun bertanya.

Hayabusha terdiam sejenak. Lalu.. secara tak sengaja ia menjawab, "Masalah yang sangat besar. Perasaanku berkata kalau Hana—" perkataannya tak diselesaikan, Hayabusha langsung menutup mulut rapat-rapat.

"Hanabi?" kedua mata Kagura sedikit melebar. "Apa kamu mempunyai masalah dengan Hanabi?"

Dan akhirnya wanita itu berkata demikian, Hayabusha tidak mungkin menjawabnya apalagi menceritakannya. Apa.. Hayabusha akan berbohong lagi?

"Apapun itu, akan kuselesaikan masalah ini. Aku akan menebus semua dosaku." batin Hayabusha seraya membuang muka dari tatapan Kagura.

Melihat Hayabusha yang tak menjawab pertanyaannya, ekspresi di wajah Kagura pun seketika berubah menjadi cemberut. Namun.. ia juga tidak mau memaksa dirinya 'tuk bertanya. Kalian tahu, kalau Kagura adalah cewek yang baik hati dan tidak suka memaksa.

_____________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
"First Meet"
.

.

©Wibukun
_____________________________________

Masih berlokasi di hutan,
Hanabi berlari, berusaha menyusul Lesley dan yang lainnya. Karena sudah agak jauh, ia pun berhenti di puncak pohon yang sangat besar.

"Aku tidak menyangka orang yang pernah menjadi guru-ku di sekolah terlibat dalam masalah ini." gumamnya kemudian. "Sebenarnya.. apa yang terjadi?" Hanabi sungguh bingung.

Hanabi memang telah menjadi V.E.N.O.M sempurna, tapi pikiran beserta akal sehatnya masihlah normal. Rubick sudah mengatakan—apabila kekuatan V.E.N.O.M dikeluarkan maka si pengguna akan lepas kendali. Apalagi jika si pengguna tersebut mengingat masa lalu yang pernah menyakitinya.

Hanabi pun kembali berlari...

Lesley, Harley, Harith, Cyclop, Ruby, dan Nana masih berjalan menyusuri perbatasan. Perjalanan masih belum jauh dan mereka pun tidak tahu harus kemana untuk mendapatkan Pegangan Vance. Ya, tidak ada cara lagi selain terus berjalan dan mencari petunjuk.

Pada akhirnya, mereka berhasil melewati perbatasan sampai langkah kaki mereka berhenti di pulau dengan pemandangan laut yang indah. "Woah! Aku tidak tahu kalau ada laut di kota ini!" pertama merespon, Ruby sangat bersemangat.