Di desa kecil, Saber dan Alpha tengah menjalankan misi untuk mengetahui keberadaan partner Hanzo yang mereka curigai. Sosok partner ini sebetulnya masihlah belum benar. Bisa jadi Hanzo benar-benar tidak memiliki partner, dan bisa jadi dia memang memilikinya.
Maka dari itu, kedua polisi elit ini mulai menelusuri agar mereka mendapatkan kebenaran.
"Petunjuk yang kita dapat dari beberapa warga sudah cukup rinci, 'kan?" tanya Saber pada sang senior.
"Kenapa kau malah bertanya padaku? Di misi ini kaulah yang memimpin." Alpha berjalan ditengah desa bersama Saber. "Tapi.. menurutku petunjuk yang kita dapat masih belum lengkap."
"...Apanya yang tidak lengkap? Dari banyak orang yang memberikan kita informasi justru memperjelas bahwa ada orang baru didesa ini."
"Memang benar. Tapi apa dengan hanya itu petunjuk kita sudah lengkap?" Saber sedikit menyindir sekaligus memperingatkan.
"Hmmm.." sambil terus berjalan, Saber berpikir. "Kita.. cuma harus terus bergerak dan menyelesaikan tugas ini, senior Alpha."
Saber termasuk orang yang berpikiran pendek, dimana tidak terlalu banyak memikirkan hal yang dapat mrmbuatnya pusing. Pemikiran seperti itu bisa saja membantu, tapi juga tidak. Karena itulah Saber butuh bimbingan lagi, walaupun sekarang pangkatnya lebih tinggi dari Alpha.
Dipertengahan desa, Saber mulai khawatir. Ia berhenti sejenak dan memutarkan pandangannya ke setiap sudut rumah.
"Senior Alpha, apa cuma perasaanku saja kalau desa ini tiba-tiba menjadi sepi?" ia bertanya dengan rasa khawatir.
Alpha pun terdiam dan mencoba fokus.
"Berhati-hatilah, sepertinya ada yang tidak beres." Alpha bersiaga, memperingatkan juniornya untuk waspada.Ya, desa tersebut tiba-tiba sunyi tanpa sepengetahuan mereka. Padahal barusan masih ramai dengan banyaknya warga yang berkebun dan lain-lain. Memang benar-benar aneh, tapi Saber beserta Alpha tidak menyangka bisa kehilangan pandangan dari penduduk desa.
"Kenapa ada orang asing? Padahal baru kemarin ada dua orang yang masuk. Cih, menyusahkan saja." terdengar ocehan seorang pria dari kejauhan, ia tengah berjalan ke arah Saber dan Alpha.
"Saber, siapkan senjatamu. Kita tidak tahu orang itu jahat atau tidak." bisik Alpha memberi perintah.
"Tidak perlu seserius itu. Kupikir waspada saja sudah cukup. Kita tidak harus mengeluarkan senjata kita, senior Alpha." Saber menjawab dengan senyuman.
Orang yang berjalan pun mulai mendekat. Kelihatan jelas bahwa orang itu mempunyai tubuh besar, kekar, dan pastinya berotot. Ditambah badannya berwarna kebiruan—Eh, atau abu-abu?
"Apa yang dilakukan polisi kota disini, huh?" ia bertanya, memasang tatapan tajam pada mereka berdua.
"Ho~ badanmu besar dan lumayan tinggi, ya. Entah kenapa aku jadi merasa direndahkan." si Saber membalas santai.
"Diam dan jawab saja pertanyaanku. Apa kau pikir aku takut kepada polisi kota, huh?"
"Maaf-Maaf, aku tidak bermaksud mengganggu. Justru aku kesini mau mencari seseorang."
"..Kalau begitu beritahu aku namanya. Aku kepala desa disini, siapa tahu aku kenal dengan orang yang sedang kau cari."
Saber terdiam, sempat saling tatap dengan Alpha untuk mengambil keputusan terbaik. Lalu... "Aku belum tahu namanya, yang jelas dia selalu mengenakan topeng elang. Apa kau tahu, Pak Kades?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION
Fanfiction[SELESAI REVISI] - MLFF S2 adalah cerita penuh drama dengan sentuhan "Action" dan "Lemon". WARNING : CERITA INI KHUSUS UNTUK 18+