[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION

EPISODE 50 - HALF BOILED

Harith tidak tahu kenapa Belerick berubah wujud secara tiba-tiba. Awalnya ia melihat perubahan itu membuat Belerick sangat kesakitan bahkan sampai tak terkendali.

Namun akhirnya, Harith dan Nana tahu bahwa Belerick kini telah beranjak dewasa. Yah ini cuma perumpaan bagi kedua remaja tersebut—lagipula terlihat jelas pada wujud Belerick yang sekarang, dia.. mempunyai bentukan tubuh menyerupai manusia. Dengan kedua kaki, kedua tangan, serta wajahnya pun semakin berbentuk, bahkan Belerick dapat berdiri tegak!

Well, kita bisa sebut Belerick sebagai "Treant Protector."

"Hey, aku sangat kaget melihatmu tiba-tiba saja berubah, Belerick." kata Harith seraya mengusap wajah sang Titan Pohon tersebut.

"Ya, aku juga kaget." Nana meneruskan.

Setengah jam berlalu..
Nana harus pulang karena hari sudah menjelang sore. "Harith, hari ini menyenangkan! Terimakasih banyak!" gadis rakun itu tersenyum sangat lebar.

Dari kejauhan Harith hanya bisa melambaikan tangannya, "Ya!" ia begitu semangat karena bisa menghabiskan waktu seharian bersama Nana.

"Lain kali aku akan mengajakmu ke toko buku bersama yang lainnya!" seru Nana tak sabar.

"Ya, aku menantikannya!"

________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
"Half Boiled" (feat. Leona)
.

.

©Wibukun
________________________________

Malam ini terbilang sangat sepi,
Padahal Bruno berada di sisi jalan yang dipenuhi oleh pedagang pinggiran. "Sial, rasa bosanku tidak membuatku mood untuk jajan." ia pun bergumam.

Well, kita baru melihat pria ini lagi. Dan tentu saja kini Bruno kelihatan berbeda dengan penampilan yang super-duper berubah, dari gaya rambut dan juga style pakaiannya.

"Kayaknya aku pergi ke game station aja deh." berusaha mendapatkan mood yang bagus, ia mulai berjalan ke arah yang di tuju.

Masih di tempat yang sama, lebih tepatnya ketika Bruno berjalan melewati Tukang Cireng—ia tidak sadar bahwa ada (seseorang) yang ia kenal disitu, tapi sayangnya.. Bruno benar-benar tidak sadar dan berjalan melewati Freya yang sedang membeli cireng.

"Ini uangnya, aku beli 10.000 saja, kembaliannya buat abang." ucap Freya sembari menyodorkan uang sejumlah 20.000.

"Eh, apa gak apa-apa nih?" si penjual agak keberatan.