"Ibu! Kita tidak harus menerima tamu sepertinya!" keluh Irithel kepada sang ibu, Mirana.
"Sudahlah, tamu yang kamu bicarakan itu adalah kakakku. Bersikaplah sopan, Irithel." jawab Mirana dengan santai.
Irithel masih tak bisa menerima ini semua. Apalagi dengan kenyataan yang ada di hadapannya, itu.. membuat Irithel muak. "Mengelus Sagan seperti mengelus kucing. Memang dia pikir siapa dirinya!?" batinnya kesal sambil memanyunkan bibirnya.
"Apa kau keberatan, melihat Sagan di elus seperti ini olehku?" Luna langsung bertanya setelah melihat reaksi Irithel.
"Tentu saja! Sagan adalah peliharaan yang paling tua dan agresif. Apalagi pada orang yang tidak dikenal! Tapi...." Irithel memperhatikan Sagan bertingkah manja kepada Luna, seolah-olah Sagan memang sangat jinak padanya.
"Tapi apa, hm?" tanya Luna tersenyum menunggu Irithel meneruskan perkataannya.
"Sudahlah! Lupakan!" pada akhirnya, Irithel malu sendiri dan berusaha mengabaikan Luna.
____________________________________
..
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
"Ego"
..
©Wibukun
____________________________________"Kak Irithel.." ucap Miya memanggilnya, melihat wanita berambut merah itu tengah murung sambil menatap pemandangan dari jendela kamarnya.
Well, Miya masih berada di rumah Irithel. Miya sendiri memang berencana pulang, namun rasanya tidak enak jika ia tak berpamitan terlebih dulu padanya. "Apa.. kehadiranku mengganggumu, 'kak?" tanya Miya kemudian.
Irithel masihlah tak menjawab, ia terus menerus menatap langit dari jendela kamarnya. Hmm—Sebenarnya apa yang sedang dipikirkan oleh wanita ini?
Sekilas, Miya sempat melihat kasur bayi yang terletak di sebelahnya. Miya beranggap bahwa disitulah bayi Irithel sedang tidur. Karena tak mau membangunkannya, Miya pun berjalan perlahan dan duduk di samping Irithel.
"Kak Irithel, apa ada masalah—"
"Aku tidak suka orang itu." Irithel memotong perkataan Miya. "Bagiku, dia hanyalah orang asing yang berbicara hal bodoh seperti dewa bulan atau apalah itu."
Miya terdiam, ia tahu kalau Irithel akan mengeluarkan keluh kesalnya terhadap Luna. Jadi, Miya lebih memilih diam dan mendengarkan.
"Mengelus Sagan seperti mengelus kucing. Dan kenapa Sagan terlihat keenakan saat dielus olehnya, sialan!"
Pada akhirnya Miya pun tersenyum, dan berkata, "Mungkin ini saatnya untukmu bertanya, kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION
Fanfiction[SELESAI REVISI] - MLFF S2 adalah cerita penuh drama dengan sentuhan "Action" dan "Lemon". WARNING : CERITA INI KHUSUS UNTUK 18+