EPISODE 87 - RESTLESSNESS

707 20 30
                                    

"Moskov—Moskov—Moskov!"

TERDENGAR suara teriakan yang memanggilnya berkali-kali. Sial, suaranya sangat berisik sehingga membuat pria berambut ungu ini semakin pusing.

"Moskov! Berhenti meminum Bir ini, kau sudah terlalu banyak.." ucapnya.

"Aku—Melihat banyak bebek yang terbang memutar di kepalaku, Gusion~" balas si Moskov mencapai High.

"Aku tidak bisa membiarkanmu seperti ini, kau harus segera menyiapkan resepsi pernikahanmu!" kata Gusion sambil merangkul temannya itu.

Dirinya yang masih mabuk berusaha menahan Gusion, Moskov menarik kerah bajunya lalu berkata..

"Gusion, katakan padaku kalau aku tidak benar-benar memenangkan lotre itu. Tolong—bangunkan aku dari mimpi ini.."

Beberapa detik Gusion menatap Moskov yang tengah ia rangkul. Benar-benar sulit dipercaya bahwa Moskov memenangkan undian berhadiah sebesar 10.000.000 didalam Kopi Sachet.

Lalu, kenapa Gusion mengatakan kalau Moskov harus segera menyiapkan resepsi pernikahan? Sungguh? Moskov akan menikah?

Well, sejujurnya enggak sih.. Gusion cuma membujuk si Moskov biar bisa cepet pulang dan mengantarnya pada Irithel. Kau tahu, punya teman yang suka mabuk Alkohol itu merepotkan loh.

"Untuk sekarang ini, kita harus meninggalkan Bar, Moskov. Kau pasti tidak mau membuat Irithel khawatir 'bukan?" ketus Gusion sedikit menyeringai.

Gusion pun merangkul Moskov kembali dan berjalan ke pintu keluar, tidak ada tujuan lagi selain.. pulang ke rumah.

"Terimakasih dan jangan lupa mampir kesini lagi 'ya~" ucap Bartender dengan topi bajak lautnya, Bane.

____________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
"Restlessness"
.

.

©Wibukun____________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Wibukun
____________________________________

Hari masih malam dan langit masih berwarna hitam pekat, lengkap dengan bintang-bintang yang menghiasi langit malam tersebut. Malam ini, tidak ada yang harus dilakukan selain memandangi foto-foto yang terdapat di galeri ponsel milik Freya.

Freya benar-benar tidak tahu harus apa, meskipun rasa sedihnya sudah sedikit berkurang oleh apa yang Harith ceritakan waktu siang tadi. Cerita masa lalu Lunox setidaknya membuat Freya tenang menghadapi masalah yang dialami saat ini.

"Aku harus segera mengemasi barang-barangku." gumam Freya sambil menghapus air mata di wajahnya.

Tidak harus berkata banyak, ia harus cepat-cepat mengemasi pakaiannya ke dalam koper dan pindah ke tempat tinggal lamanya. Mungkin disana ia bisa berpikir jernih dan mencurahkan hatinya kepada sang Ibu.

[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang