[S2] ⚫ MOBILE LEGEND - FANFICTION

EPISODE 25 - REGRET

"Terimakasih banyak untuk yang semalam, Gusion." ucap Lesley kepadanya, merasa bahagia karena kerinduan yang ia rasakan telah terpenuhi.

"Ya, aku akan selalu ada untukmu, Les." Gusion tersenyum hangat, mengelus pipi sang kekasih dengan penuh kasih sayang.

Tidak ada rasa penyesalan ketika melihat Lesley sedikit berubah. Meski dia terlihat jelas mempunyai masalah, Gusion tetap mencintainya. Kini, hari masih terbilang pagi-Pukul 07:00. Lesley sendiri memang ingin menghabiskan waktu bersama Gusion seharian, namun.. Lesley harus segera pulang. "Jaa~ Aku pulang, 'ya, sampai jumpa~" ia berpamitan, mengukir sebuah senyum kecil di wajahnya.

Dibalas oleh lambaian tangan sang kekasih, Lesley dan Gusion sama-sama memasang senyuman yang hangat. Ya, Gusion pun bisa merasakannya. Meski Lesley agak berubah dan canggung, tapi.. wanita itu telah bahagia.

_____________________________________
.

.
MOBILE LEGEND FANFICTION [S2]
"Regret"
.

.

©Wibukun
_____________________________________

Gusion kembali berbaring di kasurnya, tidak ada keseharian apapun selain menghabiskan waktunya di rumah. Melamun, bermain video game, membeli barang melalui online shop, atau meminun kopi dan merokok. Semua itu ia lakukan karena belum mendapatkan pekerjaan.

Satu penyesalan setelah bertemu Lesley dan bersetubuh dengannya-Bahwa ia lupa menanyakan hal yang sangat penting, yaitu.. tentang sosok misterius sekaligus mencurigakan yang ia lihat ketika bekerja di selokan bersama Moskov. Tapi, Gusion mulai yakin kalau orang itu.. tidak ada kaitannya dengan Lesley.

Bukankah memang ini yang harus dilakukan?
Gusion cuma harus percaya pada pacarnya. Lesley tidak mungkin mempunyai bodyguard seperti itu. Jikalau memang benar-mungkin hanyalah kesalah pahaman.

"Aku masih ingin menghabiskan waktu denganmu, Lesley.." sambil rebahan di kasur, Gusion berbicara sendiri.

...

-- Night Club --
"Tuan, ini sudah pagi. Alangkah baiknya jika Anda pulang. Semua pengunjung pun sudah meninggalkan klub." Leomord berkata kepada tamu terakhir yang masih duduk dengan banyak botol minuman keras yang kosong.

Tamu itu masih meneguk satu botol bir-nya, menandakan kalau ia tidak mau menyisakan satu tetes pun. Kemudian... "Ada apa? Eh, masih ada tamu?" tiba-tiba Layla bertanya dan kaget melihat tempat kerjanya masih ada seseorang.