5. Punishment

5.3K 514 0
                                    

"Sakura Haruno!!"

Sakura yang sibuk mencoreti belakang buku nya tercengang. Ia mendongak dan melihat guru galak berambut ungu yang kini memelototi nya.

"Asyik ya bermain-main saat jam pelajaran ku berlangsung?! Sekarang, keluar dari kelas!!!"

Suara nya begitu menggelegar. Namun itu tak membuat Sakura takut. Ia malah setengah malu, setengah kesal.

Malu karena kini ia diperhatikan anak-anak sekelas dan kesal karena Ino, sahabat pirang nya itu tak mengingatkan nya.

Sakura bangkit berdiri, sembari menunduk pelan namun tatapan tajam nya ia layangkan pada sahabat pirang nya yang nampak tak merasa bersalah. Ia malah menampilkan cengiran nya.

"Ah, maafkan saya, Sensei. Jika begitu, saya permisi." kata Sakura sopan dengan nada penuh penyesalan. Setelah itu, ia segera pergi keluar.

"Ini yang kunantikan. Tapi tidak dengan cara yang memalukkan seperti ini." ketus Sakura mendumel pelan. Ia memang tak tahan berada di kelas. Karena jam yang sedang berlangsung adalah jam pelajaran matematika.

Pelajaran yang paling dia benci.

"Hoii Sakura-chan!!!"

Sakura mendongak. Ia melihat Naruto dan... Sasuke.

'Holly shit, bagaimana ini?'

Sakura nampak termangu. Matanya fokus pada sosok Uchiha yang menatap nya dingin dan datar.

'Pipiku terasa panas... jangan memandangi ku seperti ituuuu!!!'

Sakura sibuk membatin. Jiwa fangirl nya melonjak-lonjak melihat laki-laki impian nya berdiri di depan matanya, menatap nya.

Walau tatapan nya terkesan dingin dan datar namun itu malah membuat nya meleleh dan goyah secara diam-diam. Sakura mengumpati dirinya.

"Sakura-chan? Kau kenapa? Pipi mu merah! Kamu sakit?!"

Seruan Naruto menyadarkan Sakura dari lamunan nya. Ia mengontrol dirinya dan mulai memasang ekspresi garang nya.

"Tidak. Aku baik-baik saja." jawab Sakura cepat. "Benarkah? Lalu kenapa kau bisa ada diluar? Jam kosong?" tanya Naruto, lagi.

Sakura terkejut. Bagaimana dengan harga dirinya di depan Sasuke?!. Oh ayolah, mau secuek apapun Sakura, jika dihadapan Sasuke, ia harus terlihat baik.

"Tidak. Aku di suruh ke perpustakaan." jawab Sakura, sebisa mungkin terlihat santai. "Sebagai hukuman, ya?" celetuk Sasuke tiba-tiba.

Sakura berjengit terkejut.

Ia menatap Sasuke dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Sial, sangat mudah mengelabui Naruto, namun ia sempat lupa disana ada Sasuke dengan pemikiran nya yang cepat dan tajam itu.

"Apa maksudmu?" tanya Naruto heran. Tak mengerti dengan jalan pikiran Sasuke. Tentu saja IQ mereka berbeda jauh. Wajar jika Naruto agak lelet menangkap maksud Sasuke.

"Tidak, Sa- Uchiha-san." jawab Sakura sopan. Ia hampir saja memanggil nya 'Sasuke-kun'. Ia memasang senyum kalem nya. Walau dalam batin nya, ia berteriak-teriak seperti orang yang kesetanan.

Sedangkan Sasuke sendiri, ia hanya menyeringai tipis. Ia tak lupa untuk merusak topeng sok tenang gadis itu.

"Baiklah, jika tak ada lagi. Aku pamit terlebih dahulu." pamit Sakura dan segera melenggang pergi. Meninggalkan kedua orang itu.

Setelah memastikan begitu jauh, baru Sakura berubah seperti kesetanan. Bahkan ia segera mengambil langkah seribu.

🌸🌸

Holaaa minna-san!!!

Saia kembali dengan chapter ke 5

Gimana sama chapter hari ini??

Bosenin gak??

Makasih udah mau baca. Keep vomment yaa

Arigatou

.
.
.

Selasa, 5 November 2019

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang