86. Cringe, Sweet, Mellow and Sad

1.5K 204 45
                                    

"Hoii, Jidat!!! Ayo bangun! Bangun!!!"

Sakura dengan amat terpaksa membuka matanya. Memperlihatkan iris emerald indah nya yang masih menunjukkan kantuk.

"Ah, ya... tunggu... aku masih mengantuk." jawab Sakura berusaha mengusir kantuk nya. Setelah dirasa sudah, ia segera mengiyakan ajakan Ino untuk ke kantin. Dan saat menuju ke kantin, mereka berpapasan dengan Gaara.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Gaara khawatir. "Ya, aku baik-baik saja." jawab Sakura seraya tersenyum tipis. Gaara sendiri tak mengatakan lebih lanjut. Sakura itu pandai berbohong dan ia sudah jatuh beberapa kali dalam perangkap nya. Tapi, ia tetap saja mudah dibodohi gadis itu.

"Jika ada masalah, cerita saja padaku." bisik Gaara halus. Hanya dapat di dengar Sakura. "Oke. Terimakasih banyak" jawab Sakura tulus. Mereka pun akhirnya sampai di kantin yang ramai. Dan Sakura sudah dihadiahi tatapan tajam dari Sasuke.

"Haii hai haiii, waah sudah berkumpul ternyata!" seru Ino segera duduk bergabung. Disusul Sakura dan Gaara. Dan... Sakura duduk di samping Sasuke, Gaara di samping lain Sakura. Jadi,dia diapit dua pemuda tampan itu.

"Ya, kami sudah sangat kelaparan!" jawab Naruto seraya mengeluh. "Kalau begitu, cepat pesan!!" seru Tenten. Segera, Ino mulai menanyakan apa saja yang ingin mereka pesan. Sepertinya ia membuka jasa titip hari ini.

"Jidat, apa pesanan mu?" tanya Ino pada Sakura yang hari ini banyak diam. "Aku ingin sesuatu yang sangat pedas dan kopi dingin." jawab Sakura setelah berpikir. "Itu tidak bagus" komentar Gaara. "Kenapa tidak yang lain?" tanya nya.

"Kepala ku pusing. Dengan makan makanan super pedas dan kopi, mungkin itu akan hilang." jawab Sakura seraya tersenyum paksa. "Justru itu tidak baik untuk lambung mu, Sakura-chan. Bagaimana dengan salmon dan teh jahe? Kamu nampak tak sehat." saran Hinata lembut, khawatir.

"Wahh, baiklah. Terimakasih, Hinata-chan. Kamu memang sudah cocok untuk menjadi seorang Ibu." goda Sakura seraya tertawa halus. Membuat gadis itu memerah karena malu. Sementara si Kuning Bodoh, aka Naruto, tertawa dengan bangga.

"Hohoho, tentu saja. Hinata ku yang terbaik!!"

Semakin membuat Hinata malu. Sakura melirik Sasuke yang terus memasang wajah datar. Astaga, apa dia nyata? Tidak bisakah ia memperhatikan nya sedikit? Ck, sangat menyebalkan!!

Namun, Sakura merasa ada yang janggal dengan pemuda Uchiha itu. Jika ditilik lebih jelas, ia nampak lebih pucat. Apa dia sakit?

Dia diam-diam mencubit lengan Sasuke. Membuat pemuda Uchiha itu terkejut. Ia berbalik, menatap Sakura dengan mata menyipit tajam. Seolah bertanya 'apa?'. Sakura diam-diam memberikan kode. Awalnya ia tak mengerti, sebelum akhirnya ia mengangguk mengerti.

Sembari menunggu, mereka mengobrol ria.

"Sakura, kamu baik-baik saja? Tak biasanya kamu banyak diam dan nampak kacau?" tanya Temari yang memang selalu peka. "Ya, semalam aku maraton drama Korea." cengir nya berdusta.

Padahal sebenarnya ia tak bisa tidur tenang setelah pertemuan mendadak itu. Otak nya terus saja bekerja tanpa henti untuk mendapat jalan dan strategi yang pas dan seimbang. Demi misi dan demi Sasuke, tentu nya.

"Pantas saja. Jangan dibiasakan loh, Sakura... tidak baik." kata Tenten menasehati. "Hehe, siap!!" jawab Sakura penuh semangat sembari memasang pose hormat.

Ia menatap kearah Sasuke yang nampak kosong sesaat. Sebelum kemudian menatapnya begitu sadar diperhatikan.

Tak mengatakan lebih jauh, Sakura memilih mengerling nakal. Membuat pemuda Uchiha itu memelototi nya tajam. Untung saja mereka tidak menyadarinya karena sibuk mengobrol.

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang