37. Shit!!

3.3K 344 24
                                    

Sakura membuka surat itu dengan hati-hati...

Disana adalah hasil tes dari sidik jari yang ada di pecahan gelas itu!!!

Sial, dia tidak percaya si remaja berambut merah itu akan sangat teliti!! Sakura merasa dia sangat ceroboh kali ini.

Seharusnya ia memakai sarung tangan ketika meminum wine!!

Sakura memilih menghancurkan dan merobek kedua surat ditangan nya sampai lumat. Pecahan itu pun dia buang ke tong sampah.

Dia kembali ke meja makan dengan senyum santai nya. Walau tidak dapat dipungkiri, ia cemas.

"Kenapa? Apa ada masalah?"

Semuanya secara serempak menatap gadis bersurai soft pink itu lekat-lekat. Apa sesuatu telah terjadi?

"Tidak" jawab Sakura singkat. "Sejak
kapan kamu suka menggunakan pistol?" tanya Ino seraya meneliti pistol keren itu. Sakura melirik kearah Temari yang nampak meneliti pistol itu dengan serius.

Apa dia mengetahuinya?

"Sudah lama. Hanya saja, karena aku sibuk, aku berhenti menggunakan nya." jawab Sakura lantas kembali melanjutkan acara sarapan nya yang tertunda.

"Ini..."

Begitu mendengar gumaman Temari, Sakura menegang. Tangan nya tanpa sadar mencengkram sendoknya erat.

Sasuke yang nampak dingin, terkejut melihat sendok perak yang dipegang Sakura nampak membengkok. Senyum misterius muncul di bibir tipis nya. Tidak dapat dipercaya, Sakura benar-benar sekuat itu.

"Apa... kamu... bertemu dia?"

Sakura nampak kaku. Walau Temari tidak bersuara, tapi dilihat dari gerakan bibir nya, seolah mengatakan itu. Menarik napas pelan, lantas menghembuskan nya pelan. Dan sedikit mengangguk.

Temari tercengang.

"Hei hei... kau kenapa?" tanya Ino kesal, begitu melihat tingkah aneh Sakura. Sakura hanya menggelengkan kepala nya pelan sebagai jawaban.  "Oh ya, Sasori-nii, aku kesini untuk membahas masalah bisnis saat itu." celetuk Sai mengalihkan perhatian mereka.

Sasori segera mengakhiri acara makan nya.

"Ikut aku."

Keduanya segera beranjak pergi. Meninggalkan mereka yang terheran tapi tidak ingin ikut campur.

"Sakura-chan, apa liburan mu menyenangkan?" tanya Hinata dengan suara lembut nya. Sakura mengangguk antusias. "Jeruk disana sangat segar! Aku menyukainya!" jawab Sakura seraya berseru antusias.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin berlibur?" tanya Tenten penasaran. "Aku sedang bad mood dan malas ke sekolah. Jadi ya, begitu." jawab Sakura santai. Tanpa beban.

"Sialan kau jidat, kalau begitu kenapa tidak mengajak kami?!" seru Ino kesal. Teralihkan dengan pembicaraan sebelumnya. "Itu mendadak. Aku segera pergi setelah kalian bertanya." jawab Sakura bohong.

Mana mungkin ia membawa sahabat-sahabatnya saat dia menjalankan misinya? Yang benar saja!!!

"Tenang saja, aku membawakan oleh-oleh kok. Kalian tidak usah ribut." cetus Sakura sesantai mungkin. Ia merasa tak nyaman ketika Sasuke menatap nya tajam. Sedari tadi.

Drrrt

Drrrrt

Drrrtt

Ponsel mewah milik Sakura yang ditaruh di meja makan, bergetar begitu saja. Dia lihat ada panggilan masuk, namun dari nomber yang tidak dia kenal. Siapa?

Sakura tidak berniat menjawab telepon nya. Namun sialnya, Ino yang iseng dengan sengaja menekan tombol hijau dan mengubah nya ke mode speaker.

"Halo, Nona Haruno bagaimana dengan hadiah pemberian ku? Kau menyukainya?"

Sakura melotot terkejut. Sedangkan mereka yang mendengar, terkejut tapi juga heran. Siapa itu?

Berbeda dengan Temari yang nampak tegang begitu mendengar suara dingin dan dalam orang itu.

Klik

Sakura segera memutuskan sambungan telepon itu.

"Ahaha, hanya orang iseng, orang iseng." tawa Sakura seraya mengibas-ngibaskan tangan nya. Walau begitu, nampak tidak cocok dengan suasana saat ini.

"Sakura, aku perlu berbicara dengan mu."

Semuanya kini menatap kearah Temari. Bingung dan penasaran, tentu saja. Ada apa sebenarnya?

Sakura dan Temari menyelesaikan acara sarapan mereka dan segera beranjak pergi menuju kearah tempat bersantai.

🌸🌸

Para gadis nampak mencuri-curi dengar. Namun sayang, mereka tidak dapat mendengar sedikit pun. Para laki-laki hanya bisa berdecak kesal saja.

Karena akan sangat berbahaya jika mereka menguping pembicaraan Sakura dan Temari. Yang ada, mereka akan kena hajar.

Temari jika sudah marah saja merepotkan. Apalagi... Sakura?

Mungkin akan membuat mereka berakhir di kuburan.

"Ada apa ini?"

Semuanya terkejut ketika Sasori muncul dibelakang mereka.

"Ah itu, kami akan memanggil Sakura dan Temari untuk bergabung bersama." bohong Ino lancar. Sasori melihat ke depan. Disana, ada Sakura dan Temari yang sedang berbicara serius.

Tatapan malas Sasori berubah mendingin dan tajam.

Jangan-jangan...

🌸🌸

Kira-kira ada apakah diantara mereka?

Well tunggu aja di next next next next chapter...

Btw ini story makin gaje aja ya? Ehehe gomen

Sampe sini dulu...

Arigatou

.
.
.

Selasa, 21 April 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang