62. Troublemaker

2.4K 281 78
                                    

Sakura tertinggal jauh. Tapi ia tak peduli.

"Pelayan, bagaimana bisa ada gelandangan seperti ini disini? Apalagi dia berani berbuat kurang ajar padaku! Cepat panggilkan Manager!"

Sakura terdiam. Orang ini sombong sekali. Siapa dia? Sakura tak menyangka akan bertemu seseorang yang tak punya sopan santun pada orang asing.

Dan bahkan jika dia memang gelandangan, memperlakukan nya seperti ini merupakan hal yang buruk. Fantastis. Ia tertarik untuk melihat pertunjukan yang akan sangat menyenangkan hari ini.

Jika dilihat, remaja ini pasti orang yang penting atau public figure. Karena ia disini bersama teman-teman nya. Yah, seperti dia yang membawa semua teman nya.

Semua teman nya ada yang memandang dia meminta maaf dan tak enak. Bahkan ada yang menatapnya remeh. Seperti si gadis ular yang menggoda Sasuke saat itu.

"Tuan, Manager sedang sibuk. Juga Nona ini-"

"Kau ingin aku melaporkan kinerja mu yang tidak becus huh? Cepat turuti kata Jungryuu!" kata gadis cantik angkuh itu. Sakura mengernyitkan alis nya tak suka. Masih saja ada orang yang suka mengudara seperti ini?

Ia memilih diam sembari melipat tangan nya di depan dada. Kira-kira, bagaimana reaksi Manager itu nanti?

Meanwhile...

"Eh, Sakura-chan mana?" tanya Hinata menyadari begitu ada yang kurang. Mereka mengedarkan pandangan nya dan melihat kearah tempat makanan, dimana disana nampak ramai. Apalagi para pengunjung memperhatikan mereka.

"Hey, itu kan si brengsek sombong itu! Berani-berani nya dia mencari masalah! Ayo kita kembali!" seru Ino berapi-api. Para laki-laki ingin menahan nya, namun sudah terlanjur. Jadi, mereka memilih mengekori setelah menaruh makanan mereka di meja.

Sakura hanya memandang malas melihat orang-orang cerewet dan sombong di depan nya. Hingga, semua teman nya datang.

"Sakura, ada apa ini?" tanya Shikamaru cepat. "Oh, jadi gelandangan ini teman mu?" jawab remaja bernama Jungryuu itu sebelum Sakura menjawab, bertanya menggunakan bahasa Inggris. "Apa?!" seru Ino meledak.

"Sudahlah. Biarkan saja. Aku ingin melihat laporan mu kepada Manager" cetus Sakura dingin. "Khe, kau hanya turis gelandangan tapi berani mengudara disini? Mungkin kau dapat kemari setelah menjual dirimu, eh?" sinis salah seorang gadis yang membela teman nya itu.

Sakura mengernyitkan alis nya. Begitupun dengan teman-teman nya yang nampak tersinggung. Gaara hendak maju, ingin melindungi Sakura. Namun kata-kata gadis itu menghentikan nya.

"Huh, apa begini sikap mu terhadap orang penting? Kau public figure kan?" tebak Sakura dengan enteng nya memeluk lengan Sasuke. Ia yakin perempuan itu pasti terkejut. Karena ia terlihat tertarik pada Sasuke.

Jika menyangkut Sasuke, ia tak akan memberikan celah sedikit pun.

"Tentu saja. Statusku lebih tinggi!" jawab nya angkuh dan kesal begitu melihat perlakuan Sakura pada Sasuke. Sasuke sendiri tak banyak bicara. Ia hanya melirik Sakura.

Sakura menaikkan kedua alis nya.

"Begitukah? Tapi aku yakin sebentar lagi kau akan membungkuk dan memohon padaku." jawab Sakura begitu melihat manager dan pelayan tadi muncul.

"Permisi, ini Manager kami." kata pelayan itu sopan. Sang Manager menatap para remaja pembuat masalah itu dengan tatapan terheran. Namun, begitu menatap Sakura, ia menatap terkejut.

"Nona Muda Akasuna, Anda sudah datang?! Astaga, maafkan saya yang tak sempat menyambut Anda!!"

Melihat si Manager membungkuk hormat pada si gelandangan -yang bagi mereka begitu- mereka dibuat tercengang.

"Tak apa. Tapi sepertinya aku membuat masalah, eh?" jawab Sakura menatap kelompok remaja congkak itu dengan tatapan mencibir. Si Manager segera berdiri dan menatap kelompok itu, lalu pada pelayan yang memanggilnya tadi.

"Ada masalah apa ini?" tanya manager dingin. "Maaf. Tadi Tuan ini meminta saya memanggil Anda karena keberadaan Nona ini yang mereka sebut gelandangan" jelas si Pelayan yang sempat terkejut mengetahui siapa sebenarnya Sakura.

Ekspresi si Manager mendingin. Dia menatap kelompok remaja itu tajam.

"Dia ini... Akasuna Sakura. Nona Muda Akasuna, sekaligus Putri pemilik resort ini. Tidakkah kalian tahu sopan santun? Sudah untung Tuan Muda memberikan kalian kesempatan untuk dapat tinggal dan bekerja sama dengan nya. Tapi, kalian berani bersikap kurang ajar padanya?" jelas nya dingin.

Bagaimanapun, resort ini tak bisa di kunjungi orang sembarangan. Kebanyakan yang datang dan tinggal disini orang penting, bangsawan ataupun konglomerat yang sejajar dengan mereka.

Dan mereka para public figure yang tak menyentuh gelar konglomerat sedikit pun, masih beruntung diberi kesempatan. Sudah banyak yang ingin kemari, namun banyak yang tak mampu karena harga sekali menginap nya yang sangat fantastis.

Seharusnya mereka tahu untuk tidak mengudara di tempat seperti ini...

🌸🌸

The power of Akasuna family... hahahaha

Well, ini story makin gaje aja yaa

Ya maap, soalnya ini isi pikiran saia

Keep support ya, biar banyak ide yang ngalir

Arigatou

.
.
.

Selasa, 14 Juli 2020

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang