Bonus Chapter (2) : Bad News or...

1.7K 195 103
                                    

Sayang, Gaara salah.

Sasuke sudah terlanjur membenci Sakura. Jadi, mana mungkin ia akan menangkap nya? Bagaimanapun, ia sudah terlanjur dibutakan kebencian nya.

Lagi pula...

Ia akan SEGERA MENIKAH!

Ya, ia memang belum memberitahu teman-teman nya. Ia sengaja menutupi nya, mencegah kemarahan dari sahabat Sakura. Apalagi Ino yang begitu menyeramkan dan akan selalu maju untuk Sakura.

Jadi, ia memilih diam-diam saja.

Orang tua nya pun sangat terkejut saat Sasuke meminta menikahi Sekretaris di kantor nya.

Nama nya Shizuka.

Mereka kurang setuju.

Bukan karena status nya. Melainkan, Shizuka yang terlihat palsu dan nampak berusaha bersikap seperti Sakura. Bagaimanapun, dengan mata Uchiha yang tajam itu, jelas mampu menangkap nya.

Namun, Sasuke bersikeras dan mereka hanya bisa menuruti kemauan si bungsu.

Meanwhile...

Sosok berseragam tentara serba hitam, bertopi tentara hitam, memakai sarung tangan hitam, menatap fokus kedepan, dengan senapan di tangan nya. Matanya menatap tajam dan fokus ke depan.

Ia sudah memastikan posisi yang pas sebelum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia sudah memastikan posisi yang pas sebelum...

"NONA! KABAR BURUK!!"

Dorrrr

Tembakan nya meleset.

Sakura menghela napas. Ia berbalik seraya mengernyitkan alis nya. Rupanya itu anak buah pribadi nya.

"Maaf, Nona... hosh... ini... buruk.. hosh.."

Ia nampak nya kelelahan karena berlari dari jauh sampai ke tempat pelatihan saat ini.

"Kabar buruk? Apa?" tanya Sakura dingin seraya memasukkan amunisi. Ia bersiap untuk membidik sasaran kembali.

"Uchiha Sasuke akan segera menikah setelah Uzumaki Naruto dan Hyuuga Hinata menikah!"

Crakkk

"Apa?"

Sakura mendongak, menatap tajam dan dingin pria di depan nya.

"Itu benar, Nona. Ini laporan dan bukti."

Ia menyodorkan ipad kearah Sakura. Sakura menerima nya dan mulai membaca.

Setiap ia membaca dan melihat bukti, ia semakin mengeratkan cengkraman nya.

Sakit.

Sakit sekali...

Rasanya ia ingin berteriak dan menangis sekencang-kencang nya. Namun, itu hanya imajinasi nya saja. Ia bukan tipe seperti itu.

"Begitu ya. Terimakasih."

WeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang